Jamaah Muhammadiyah Lingga Laksanakan Sholat Idul Adha, Ini Pesan Wakil Bupati Lingga Usai Sholat
Meskipun ini bukan kali pertama terjadinya perbedaan antara jamaah Muhammadiyah dan lainnya, namun hal tersebut tidak membuat umat Islam khususnya Muhammadiyah dan NU atau jamaah Ormas Islam lainnya menjadi terpecah belah di Kabupaten Lingga.
“Kita tetap bersatu dan saling menghargai antar sesama umat Islam, soal perbedaan waktu hanya soal teknik dan keyakinan dalam penentuan hari Raya Idul Adha dan juga Idul Fitri atau awal puasa, dan ini saya alami dari kecil,” ujarnya.
Neko Wesha Pawelloy juga berpesan kepada masyarakat Kabupaten Lingga untuk menjadikan momentum hari raya Idul Adha sebagai salah satu pedoman untuk meniru apa yang telah di korbankan oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam yang memiliki makna yang begitu berkesan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan bermasyarakat dan semangat dalam membangun Kabupaten Lingga dan Kepulauan Riau yang lebih baik lagi dengan pengorbanan untuk kebermanfaatan.
“Kite jadikan semangat Berkurban di Hari Raya Idul Adha ini, sebagai semangat momentum pengorbanan kita dalam menjaga ukhuwah persatuan mewujudkan Kabupaten Lingga yang gemilang. Dengan mengorbankan harta, tenaga dan fikiran kita untuk kesejahteraan umat,” harapnya. (Yud)