“Pada musim penghujan, perkembangan biakan nyamuk DBD sangat cepat. Oleh karena itu, masyarakat harus lebih waspada dan rutin melakukan pembersihan tempat penampungan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” ungkapnya.
Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan Lingga terus menggencarkan sosialisasi dan promosi kesehatan lingkungan melalui Puskesmas dan tenaga kesehatan di lapangan.
Dinkes Lingga juga memberdayakan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap wilayah untuk melakukan pemantauan langsung ke rumah-rumah warga.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Jumantik bertugas memastikan tidak ada tempat yang bisa menjadi lokasi perkembangbiakan jentik nyamuk.
Selain itu, pihak kecamatan, kelurahan, dan desa juga diminta untuk rutin melakukan gotong royong membersihkan lingkungan.
Kegiatan bersih-bersih ini difokuskan pada tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk DBD, seperti genangan air, bak mandi, dan wadah bekas.
“Kami mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan. Gerakan PSN ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kewajiban bersama agar Kabupaten Lingga benar-benar bebas dari DBD,” pungkas Wirawan.
Dengan capaian penurunan kasus DBD dari 102 menjadi 44 kasus dalam kurun waktu satu tahun, Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga telah menunjukkan hasil nyata dari program pencegahan yang dijalankan secara berkelanjutan.
Namun, dengan datangnya musim penghujan, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk agar Kabupaten Lingga benar-benar terbebas dari ancaman DBD.
Penulis : Vatawari
Halaman : 1 2