Perigi Umum Jadi Penyelamat Warga Dabo Singkep di Tengah Krisis Air Bersih

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 1 Agustus 2025 - 21:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Setiap hari, pagi hingga malam, puluhan warga terlihat datang silih berganti dengan jeriken, ember, dan galon air mengambil air di perigi umum Dabo Singkep | f. Wandy

Setiap hari, pagi hingga malam, puluhan warga terlihat datang silih berganti dengan jeriken, ember, dan galon air mengambil air di perigi umum Dabo Singkep | f. Wandy

Di tengah musim kemarau dan macetnya suplai PDAM, sebuah perigi tua di pusat kota Dabo Singkep menjadi sumber harapan masyarakat. Airnya tak pernah kering dan selalu jernih, bahkan diserbu warga hingga larut malam.

Ihand.id – Dabo Singkep – Di tengah derita panjang akibat kemarau dan krisis air bersih yang melanda Kota Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, harapan ternyata masih mengalir dari sebuah sumber tua yang terlupakan: perigi umum di pinggir jalan pusat kota.

Di saat pasokan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sering terhenti karena menurunnya debit air di waduk, perigi ini justru terus mengucurkan kehidupan.

Setiap hari, pagi hingga malam, puluhan warga terlihat datang silih berganti dengan jeriken, ember, dan galon air. Mereka antre dengan sabar, bukan untuk membeli, tapi untuk mengambil air bersih gratis yang tak pernah habis. Perigi itu kini menjadi denyut nadi baru bagi warga yang haus akan pasokan air.

“Kalau bukan karena perigi ini, entah kami dapat air dari mana lagi,” ujar Rendi, salah seorang warga yang rutin mengambil air, saat ditemui pada Jumat (1/8).

“Air PDAM tak menentu. Kadang ngucur, kadang hilang. Tapi perigi ini setiap hari selalu ada airnya, bersih pula.”

Baca Juga:  FKKS Lingga Gelar Rapat Perdana di Implasemen Timah

Musim kemarau yang berkepanjangan membuat suplai air PDAM Dabo Singkep kian tidak stabil. Warga pun terpaksa mencari alternatif, dan di situlah perigi umum mengambil peran penting. Menariknya, walau sudah diambil setiap hari, air dari perigi ini tetap jernih dan tak pernah surut.

Yang lebih mulia, perigi ini dikelola dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Airnya boleh diambil siapa saja, gratis. Tidak ada pungutan, tidak ada larangan, selama tidak dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis.

Penulis : Cahyo Aji

Follow WhatsApp Channel ihand.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Feby Sarianty Novrizal Tinjau Posyandu dan Sosialisasi 6 SPM di Singkep Pesisir, Dorong Kesehatan dan Pelayanan Publik Berkualitas
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, Sepuluh Orang Diamankan dalam Operasi Senyap
Aksi Solidaritas Mendukung Tempo Melawan Gugatan Rp 200 Miliar oleh Mentan Amran Sulaiman
E. Aura Naqiyya Qalesya Harumkan Nama Lingga, Raih Terbaik II di Ajang FTBI Provinsi Kepri 2025
Gemuruh Semangat HKN ke-61 di Lingga: 14 Puskesmas Gelar Baksos Serentak, Ratusan Warga Tumpah Ruah di Sungai Buluh
Dinkes Lingga Catat 21 Kasus Kanker Sepanjang 2025, 1 Pasien Meninggal Dunia
Kejati Kepri Terima Kunjungan Sesjampidum Kejagung RI: Dorong Transparansi dan Akuntabilitas Penegakan Hukum
Wakajati Kepri: Risiko Hukum Bisa Timbul Jika Pengelolaan Keuangan Negara Abai Prinsip Good Governance
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 4 November 2025 - 13:34 WIB

Feby Sarianty Novrizal Tinjau Posyandu dan Sosialisasi 6 SPM di Singkep Pesisir, Dorong Kesehatan dan Pelayanan Publik Berkualitas

Selasa, 4 November 2025 - 13:22 WIB

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, Sepuluh Orang Diamankan dalam Operasi Senyap

Senin, 3 November 2025 - 13:17 WIB

Aksi Solidaritas Mendukung Tempo Melawan Gugatan Rp 200 Miliar oleh Mentan Amran Sulaiman

Minggu, 2 November 2025 - 12:51 WIB

E. Aura Naqiyya Qalesya Harumkan Nama Lingga, Raih Terbaik II di Ajang FTBI Provinsi Kepri 2025

Jumat, 31 Oktober 2025 - 13:55 WIB

Dinkes Lingga Catat 21 Kasus Kanker Sepanjang 2025, 1 Pasien Meninggal Dunia

Berita Terbaru