Sementara itu, Kasatlantas Polres Lingga, Iptu Abdurahman, dalam penyampaian materinya, menjelaskan berbagai kasus kecelakaan yang melibatkan remaja.
Ia mengungkapkan bahwa sebagian besar kejadian terjadi karena kelalaian, kecepatan berlebihan, dan tidak mematuhi rambu lalu lintas.
“Kami ingin pelajar memahami bahwa setiap pelanggaran memiliki risiko besar. Tidak ada kebanggaan dalam mengendarai motor dengan ugal-ugalan. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga mengingatkan agar pelajar selalu menggunakan helm SNI, tidak berkendara tanpa SIM, serta menghindari modifikasi kendaraan yang membahayakan.
Di tempat yang sama, Kepala Dinkes PPKB Lingga, dr. Bukit Tua Rayanto Gultom, M.M., menambahkan bahwa perilaku berkendara agresif sering dipengaruhi oleh emosi yang tidak stabil, khususnya pada usia remaja.
“Remaja harus mampu mengatur emosi. Sedikit saja emosi memengaruhi cara kalian mengendarai kendaraan, risikonya bisa fatal. Kecelakaan bukan hanya masalah fisik, tapi juga psikologis bagi keluarga,” jelasnya.
Ia menegaskan pentingnya edukasi lintas sektor agar generasi muda Lingga tumbuh menjadi generasi sehat, cerdas, dan berkarakter.
Bupati Lingga, Muhammad Nizar, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dan menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung program pembinaan remaja, terutama yang berkaitan dengan keselamatan, kesehatan, dan karakter.
Kegiatan Sosialisasi Genre ini diharapkan dapat menjadi pemantik kesadaran bagi pelajar untuk selalu mengutamakan keselamatan dan menghindari perilaku berkendara yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Penulis : Ivantri Gustianda
Halaman : 1 2
















