Kapolsek Daik Lingga Beri Penjelasan Terkait Kasus Vandalisme di Kantor Desa Belungkur
Ihand.id – Belungkur – Kantor Desa Belungkur, Kecamatan Lingga Timur, Kabupaten Lingga, menjadi sorotan setelah aksi vandalisme dilakukan oleh orang tak dikenal. Coretan-coretan di dinding depan kantor desa tersebut mengandung kata-kata yang mengecam dan menuntut Kepala Desa Arif Rapandi untuk mundur dari jabatannya.
Kapolsek Daik Lingga, Iptu Djawane Sariman, memberikan penjelasan terkait kasus ini. Dalam pertemuan yang diadakan di Kantor Desa Belungkur, hadir berbagai pihak terkait seperti Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat setempat untuk bermusyawarah mengenai insiden tersebut.
“Kasus vandalisme ini masih dalam tahap lidik. Bangunan kantor desa ini adalah milik negara, bukan milik pribadi. Jika pelaku telah ditemukan, kami akan melakukan mediasi terlebih dahulu untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Iptu Djawane Sariman pada ihand.id, kamis (18/07/2024).
Ia menambahkan, dalam waktu dekat pihak kepolisian akan memanggil saksi-saksi terkait untuk mempercepat proses penyelidikan dan diadili.
“Kami berharap pelakunya dapat segera ditemukan dan diadili. Harapannya agar tidak ada lagi hal yang meresahkan masyarakat dan menimbulkan kesalahpahaman antara masyarakat dan kelompok, sehingga tercipta kondisi yang aman dan damai,” tambahnya.
Coretan yang ditemukan di dinding depan kantor desa berisi tulisan yang cukup mengejutkan warga. Tulisan tersebut berbunyi, “Mundur Kades Arif Rapandi dari jabatan kades. Kami tidak mengakui lagi pemimpin seorang penzina dan zalim di dalam desa. Sok Alim ceramah, tapi tingkah lakunya kayak setan. Kami tidak mau punya pemimpin yang mendatangkan musibah buat desa. Rasulullah tidak menginginkan.”
Dalam musyawarah tersebut, Kepala Desa Arif Rapandi secara terbuka meminta maaf kepada seluruh masyarakat Desa Belungkur dan membuat surat pernyataan bahwa ia tidak akan mengulangi perbuatan yang sama.
Arif Rapandi juga mengakui bahwa informasi tentang keberadaannya di tempat hiburan malam beberapa waktu lalu adalah benar adanya.
Musyawarah ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk meredakan ketegangan di tengah masyarakat dan membangun kembali kepercayaan kepada aparat desa.
Pihak kepolisian dan pemerintah desa berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini dengan baik dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.(ca)