Tujuannya adalah agar para pegawai ini tidak hanya berstatus tetap, tetapi juga memiliki kompetensi yang unggul sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
Harapan dan Masa Depan
Dengan diangkatnya 1.158 PPPK, Kabupaten Lingga memasuki babak baru dalam tata kelola pemerintahan. Tidak hanya soal peningkatan mutu aparatur, tetapi juga memberikan contoh nyata bahwa pengabdian tidak akan sia-sia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pemerintah akan terus berupaya menghadirkan keadilan dan keberpihakan kepada mereka yang telah membuktikan loyalitas dan kinerja di lapangan,” ujar Nizar.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga semangat kolaborasi antarpegawai, serta membangun budaya kerja yang produktif dan penuh inovasi. Menurutnya, status PPPK harus menjadi modal untuk menumbuhkan kepercayaan publik kepada birokrasi.
“Kalau pelayanan kita bagus, masyarakat akan percaya. Kalau masyarakat percaya, maka pembangunan bisa berjalan lebih cepat. Dan semua itu dimulai dari aparatur yang profesional dan berdedikasi,” tandasnya.
Apresiasi untuk Semua Pihak
Bupati Nizar juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung proses panjang pengangkatan PPPK ini, mulai dari BKPSDM Lingga, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, serta instansi lainnya yang ikut terlibat.
“Kita tahu proses ini tidak mudah. Banyak tahapan yang harus dilalui, dari seleksi administrasi, ujian kompetensi, hingga proses verifikasi dari pusat. Tapi berkat kerja sama semua pihak, alhamdulillah semua bisa berjalan lancar,” ujarnya.
Langkah Strategis Menuju ASN Berkualitas
Dalam skema kepegawaian nasional, PPPK kini menjadi salah satu pilar penting untuk menjawab kebutuhan ASN (Aparatur Sipil Negara) yang adaptif dan berorientasi pada hasil.
Di tengah keterbatasan anggaran untuk mengangkat PNS secara besar-besaran, PPPK menjadi solusi strategis, dengan kontrak jangka menengah hingga panjang yang bisa diperpanjang berdasarkan kinerja.
Bupati Nizar pun menegaskan bahwa sistem PPPK tidak boleh dianggap sebagai kasta kedua dalam ASN. “Jangan sampai ada diskriminasi, baik secara perlakuan maupun akses. Kita ingin semua ASN, baik PNS maupun PPPK, mendapat kesempatan yang sama dalam berkarier dan berkembang.”
Ia juga berharap agar para PPPK bisa menjadi agen perubahan di lingkungan kerjanya masing-masing—membawa semangat baru, ide segar, dan menjadi contoh profesionalitas di tengah masyarakat.
Dari Honorer ke Harapan Baru
Ketika SK diserahkan, bukan hanya nama dan nomor induk yang tercantum di dalamnya. Ada harapan, ada pengakuan, dan ada janji terhadap masa depan yang lebih pasti. Ribuan keluarga kini merasakan dampaknya secara langsung baik secara ekonomi, psikologis, maupun sosial.
Dengan tambahan pendapatan, akses ke jaminan kesehatan dan pensiun, serta kepastian kerja, para PPPK ini kini bisa menata masa depan dengan lebih optimis.
Anak-anak mereka bisa lebih yakin melanjutkan sekolah. Rumah tangga mereka bisa berdiri di atas fondasi yang lebih kuat.
Dan di balik itu semua, masyarakat Lingga sebagai penerima layanan juga menjadi pihak yang paling diuntungkan. Karena dengan aparatur yang lebih profesional, sistem pelayanan publik pun semakin membaik.
Akhir Kata: Momentum yang Harus Dijaga
1.158 SK PPPK telah diserahkan, tapi tanggung jawab baru saja dimulai. Pemerintah Kabupaten Lingga menaruh harapan besar kepada para PPPK ini, bukan hanya untuk bekerja sebagaimana biasanya, tetapi juga untuk menjadi bagian dari perubahan besar menuju pelayanan publik yang berkualitas, merata, dan membumi.
Bupati M. Nizar menutup pidatonya dengan pesan yang kuat:
“Kita tidak butuh ASN yang hanya datang absen lalu pulang. Kita butuh ASN yang punya rasa, punya empati, dan punya gagasan. Jadilah PPPK yang membanggakan, bukan hanya untuk pemerintah, tapi juga untuk keluarga dan masyarakat.”
Kini, Kabupaten Lingga punya energi baru. Ribuan pegawai dengan semangat baru, status baru, dan harapan baru. Maka tugas berikutnya adalah menjadikan momentum ini sebagai fondasi perubahan.
Karena sesungguhnya, pengabdian sejati tidak ditentukan oleh status di atas kertas, melainkan oleh kerja nyata di lapangan. Dan itulah esensi dari PPPK: aparatur dengan semangat honorer, namun dengan pengakuan yang resmi dari negara.
Penutup
Hari itu, ribuan hati di Kabupaten Lingga berbunga. Status baru sebagai PPPK membawa harapan baru, sekaligus tantangan baru. Pemerintah daerah menaruh harapan besar di pundak para abdi negara ini untuk menjadi garda depan dalam membangun Lingga yang lebih baik.
Maka benar adanya apa yang disampaikan Bupati Nizar: “Ini hanya mengganti sampul, isinya harus tetap semangat dan dedikasi.” Karena di balik status PPPK, sejatinya tetap ada ruh pengabdian yang tidak boleh padam.
Penulis : Ivantri Gustianda
Halaman : 1 2