“Kami berharap acara ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat, pemerintah, dan kalangan akademisi,” ujar Nyanyang.
Wakil Gubernur juga mengungkapkan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi Kepri telah mengalokasikan ruang laut seluas 2.981.939,76 hektar untuk kawasan konservasi yang tersebar di enam wilayah: tiga di antaranya telah ditetapkan secara resmi, termasuk TWP Timur Pulau Bintan yang memiliki luas 138.561,42 hektar.
“Penetapan kawasan konservasi ini tidak hanya untuk menjaga keberlanjutan ekosistem, tapi juga membuka peluang ekonomi yang lestari, seperti pariwisata berbasis konservasi,” tambahnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga menegaskan pentingnya melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam pengelolaan kawasan konservasi, termasuk masyarakat lokal dan pelaku usaha.
“Ekosistem seperti terumbu karang dan lamun memiliki nilai ekologis dan ekonomi. Karena itu, sinergi semua pihak menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga dan memanfaatkan kawasan ini secara berkelanjutan,” tutupnya.
Turut hadir Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri Said Sudrajat, Kepala Barenlitbang Provinsi Kepri Aries Fhariandi, Dr Victor Nikijuluw Senior Advisor Ocean Program Konservasi Indonesia serta Dr. Siti Maryam Yakub Senior Director International Blue Carbon Institute.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2