Ihand.id – Sepakbola – Di balik gemerlap Liga Premier Inggris yang dikuasai klub-klub raksasa seperti Manchester United, Liverpool, dan Arsenal, berdiri sebuah tim yang namanya mencerminkan kemegahan masa lalu sekaligus semangat bertarung tak kenal lelah di masa kini: Crystal Palace Football Club.
Klub ini bukan hanya sekadar peserta kompetisi elite sepak bola Inggris. Ia adalah simbol perjuangan dari pinggiran selatan London, dengan sejarah yang tak kalah menarik dibanding klub-klub besar lainnya.
Berdiri sejak tahun 1905, Crystal Palace lahir dari reruntuhan kemegahan Crystal Palace Exhibition Building, sebuah bangunan kaca ikonik yang menjadi simbol revolusi industri Inggris abad ke-19.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Awal Mula yang Berakar dari Pameran dan Kebanggaan Lokal
Nama “Crystal Palace” berasal dari bangunan megah yang dibangun untuk Great Exhibition of 1851 di Hyde Park, sebelum akhirnya dipindahkan ke kawasan Sydenham, London Selatan.
Di area inilah, klub Crystal Palace didirikan oleh para pekerja dari Crystal Palace Company, perusahaan yang mengelola bangunan tersebut, pada 10 September 1905.
Dengan mengenakan seragam merah-biru yang mencolok, klub ini memulai kiprahnya di Southern League, liga di luar sistem Football League pada masa itu.
Menariknya, Crystal Palace sempat memainkan laga kandangnya di stadion yang berdiri di sekitar lokasi pameran, sebelum akhirnya berpindah-pindah dan menetap di stadion ikonik mereka saat ini: Selhurst Park, sejak tahun 1924.
Naik-Turun di Tengah Ketidakpastian Finansial dan Persaingan Ketat
Perjalanan Crystal Palace tak selalu mulus. Klub ini beberapa kali naik-turun divisi, bahkan nyaris bangkrut dalam beberapa dekade.
Pada tahun 1969, mereka mencatat sejarah dengan promosi ke Divisi Satu untuk pertama kalinya—setara dengan Liga Premier saat ini. Namun, kejayaan itu tak bertahan lama.
Dekade 1980-an menjadi masa penuh gejolak, dengan penurunan prestasi dan tantangan finansial. Meski begitu, Crystal Palace tetap bertahan.
Bahkan, pada 1990, mereka nyaris meraih Piala FA setelah menahan imbang Manchester United 3–3 dalam final legendaris, sebelum akhirnya kalah dalam pertandingan ulangan.
Era Modern: Konsistensi, Identitas, dan Semangat “Eagles”
Penulis : Redaksi
Halaman : 1 2 Selanjutnya