Dalam suasana yang haru dan penuh kebanggaan, Ketua Umum Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau menyerahkan piagam gelar adat “Sri Indra Nara Wangsa” kepada Prof. Yusril. Gelar tersebut bermakna “Pemimpin bijaksana yang berpegang pada kebenaran dan keadilan demi kesejahteraan umat.”
Upacara adat yang berlangsung di Istana Damnah itu turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Bupati Karimun, Bupati dan Wakil Bupati Lingga, Ketua TP PKK, Ketua Dekranasda, serta jajaran Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga.
Kehadiran para pemangku kebijakan ini menjadi bukti nyata akan solidaritas dan kebanggaan masyarakat Melayu terhadap sosok Yusril Ihza Mahendra, yang selama ini dikenal tidak hanya sebagai pakar hukum tata negara, tetapi juga penjaga nilai-nilai moral dan budaya bangsa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Prof. Yusril menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Ia menegaskan bahwa gelar adat ini bukan sekadar kehormatan pribadi, melainkan amanah besar yang harus dijaga dengan tanggung jawab dan ketulusan.
“Saya merasa terharu dan bangga menerima gelar kehormatan ini. Gelar ini bukan untuk saya semata, tapi menjadi pengingat agar saya terus berbuat bagi bangsa dan negara, terutama dalam menjaga kehormatan nilai-nilai budaya serta persatuan yang diwariskan leluhur Melayu,” ucapnya.
Pemilihan Istana Damnah sebagai lokasi penganugerahan bukan tanpa alasan. Istana ini merupakan simbol kemegahan masa lalu Kerajaan Riau-Lingga, pusat kekuasaan yang melahirkan banyak tokoh ulama, sastrawan, dan pemimpin yang berpengaruh di Nusantara.
Kini, istana tersebut kembali menjadi saksi sejarah, tempat di mana penghormatan adat tertinggi diberikan kepada seorang putra bangsa yang berkomitmen menjaga warisan budaya Melayu.
Suasana haru semakin terasa saat doa bersama dipanjatkan. Lantunan doa dan zikir berpadu dengan semilir angin dari perbukitan Daik, seolah menyatu dalam satu harmoni spiritual yang menggetarkan.
Penganugerahan gelar adat “Sri Indra Nara Wangsa” kepada Prof. Yusril Ihza Mahendra menjadi simbol kebangkitan dan kebanggaan masyarakat Melayu Kepulauan Riau dalam menjaga tradisi luhur di tengah modernitas.
Penulis : Vatawari
Halaman : 1 2




















