Sementara itu, tambah mantan Kapolda Bengkulu ini, Polri berperan sebagai penggerak dan menjadi perekat sumber daya organisasi nasional. Anwar menyebut kerja sama antara pemerintah, swasta, akademisi dan masyarakat dalam upaya meningkatkan produksi pangan menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Pada kesempatan yang sama, Suwondo menerangkan Presiden Prabowo Subianto telah meminta Polri terlibat dalam penanggulangan kekurangan gudang penyimpanan jagung akibat lonjakan hasil panen.
“Peningkatan panen tahun ini berdampak kepada ketersediaan gudang penyimpangan Bulog. Melaksanakan perintah Presiden Prabowo Subianto, Polri melalui Slog bersama Perum Bulog akan memanfaatkan gudang Polri sebagai gudang sementara untuk menampung hasil panen jagung,” tutur dia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sementara itu kami juga sedang merencanakan pembangunan gudang jangka panjang di tanah Polri di seluruh Indonesia,” lanjut mantan Kapolda DIY ini.
Masih dari keterangan tertulis, Indonesia disebutkan mengalami lonjakan produksi jagung yang signifikan pada triwulan pertama tahun 2025. Pernyataan tersebut mengacu pada hasil survei KSA Jagung Februari 2025 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada April 2025.
BPS melalui hasil surbei KSA Jagung menyampaikan produksi jagung tongkol kering panen (JTKP) tercatat mencapai 9.032.262 ton, meningkat 48,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 6.083.506 ton. Meskipun angka tersebut masih bersifat angka sementara, data ini menunjukkan potensi peningkatan yang lebih besar lagi dalam beberapa bulan mendatang.
Kenaikan produksi jagung ini tidak terlepas dari upaya bersama antara jajaran Polri, pemerintah, kelompok tani, KWT (Kelompok Wanita Tani) dan sektor swasta.
Penulis : Redaksi
Halaman : 1 2