PAD Lingga 2021 Meroket Jadi Rp. 62,9 M
Dengan capain PAD yang maksimal ditahun 2021, Nizar berharap tahun 2022 ini mengalami peningkatan lagi. Terutama, kembali mengoptimalkan lagi sektor-sektor yang berpotensi menghasilkan PAD, dan mematangkan kembali sektor yang masih kurang dalam penarikan PAD.
Beberapa sektor yang berpotensi meningkatkan PAD, seperti peningkatan disektor tambang atau galian C yang pada tahun 2021 sebagai penyumbang pajak tertinggi. Saat ini tercatat 9 perusahaan namun hanya 6 perusahaan yang aktif dalam setoran pajak. Namun di galian C ini menurut Nizar, dapat dimatangkan pada tahun 2022 ini.
Selain itu, peningkatan lain, seperti pajak sarang burung walet dan sebagainya. Peningkatan pendapatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), dengan melakukan koordinator kembali ke Badan Pertanahan Nasional (BPN). Kemudian kehadiran videotron di Kota Dabo dan Kota Daik, juga diharapkan bisa menarik pendapatan daerah dengan pajak reklame.
“Namun alhamduillah tim work yang ada di Bapenda Lingga ini terus konsisten dan itu justru memacu semangat. Sehingga bisa menambah Rp 10 miliar dari target yang ditetapkan,” kata dia.
Untuk memaksimalkan hal tersebut, menurutnya pemerintah daerah akan segera melakukan konsolidasi dengan para OPD-OPD pengahasil, seperti Dinas Kominfo, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan pada peningkatan pendapatan BLUD, Dinas Lingkungan Hidup, Disperindagkop UMKM, Dinas Pariwisata bahkan Bapenda sendiri.
“Kita memberikan semangat terus kepada Bapenda Lingga untuk dipertahankan dan ditingkatkan lagi di tahun-tahun kedepannya, dengan apa yang sudah dilakukan saat ini,” papar dia. (hms/icoel)