SMA Negeri 2 Singkep terpaksa meliburkan kegiatan tatap muka setelah insiden kesurupan massal menimpa sejumlah siswi saat kegiatan pramuka.
Ihand.id – Lingga – Suasana mencekam sempat melanda SMA Negeri 2 Singkep setelah insiden kesurupan massal yang menimpa sejumlah siswi saat kegiatan pramuka di sekolah.
Akibat peristiwa mengejutkan tersebut, pihak sekolah akhirnya mengambil keputusan untuk beralih ke sistem belajar daring mulai tanggal 30 September hingga 3 Oktober 2025, setelah mendapatkan izin resmi dari Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala SMA Negeri 2 Singkep, Frans Edwinata, mengungkapkan bahwa kejadian ini benar-benar di luar dugaan.
“Ini kejadian luar biasa selama saya menjabat sebagai kepala sekolah. Kronologinya dimulai pada Sabtu malam Minggu, 28 September 2025, ketika para siswa sedang melaksanakan Berkemah Kenaikan Pangkat Pramuka. Awalnya, hanya seorang siswa yang mengalami kesurupan. Namun, berlanjut hingga hari Senin saat pengajian, tiba-tiba beberapa siswa kembali mengalami gangguan,” jelasnya.
Menurut Frans, jumlah siswi yang mengalami kesurupan mencapai 9 orang. Kondisi mereka sempat mengkhawatirkan, tetapi kini secara perlahan mulai pulih. Para siswi yang terkena dampak telah dikembalikan ke orang tua masing-masing dan mendapat perhatian penuh dari pihak sekolah.
“Kami tidak lepas tangan. Selain memantau kondisi anak-anak, pihak sekolah juga telah melakukan ruqyah sebagai langkah pemulihan. Kami berharap kejadian ini menjadi yang pertama dan terakhir,” tegasnya.
Frans juga menambahkan bahwa kegiatan perkemahan pramuka di SMA Negeri 2 Singkep sudah sering dilaksanakan sebelumnya tanpa ada masalah. Namun, insiden kali ini menjadi pengalaman paling mengejutkan sekaligus menegangkan bagi pihak sekolah.
Dengan adanya izin dari Dinas Pendidikan Kepri, proses pembelajaran sementara dialihkan ke sistem belajar dari rumah agar siswa dapat beristirahat sekaligus memulihkan kondisi mental dan fisik pascakejadian.
Peristiwa ini sontak menjadi perhatian masyarakat sekitar, mengingat insiden kesurupan massal di lingkungan sekolah merupakan hal yang jarang terjadi.
Meski demikian, pihak sekolah memastikan situasi kini sudah terkendali dan seluruh siswa dalam keadaan aman.
Penulis : Vatawari