“Kami ingin memastikan semua tenaga honorer yang terdampak, termasuk lulusan sarjana yang belum mendapat posisi di pemerintahan, tetap bisa bekerja,” tambahnya.
Pemkab Lingga juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk membantu tenaga kesehatan di Rumah Sakit Encik Mariam dan RSUD Dabo.
“Kami sudah meminta Dinas Kesehatan untuk memastikan apakah tenaga medis di rumah sakit masih bisa dibantu. Namun, untuk tenaga kesehatan di puskesmas, kami masih mencari solusi karena mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat,” jelas Armia.
Saat ini, Pemkab Lingga masih berupaya mencari dukungan dari pemerintah pusat, termasuk Kementerian Kesehatan dan Kementerian PAN-RB, agar tenaga honorer mendapatkan insentif.
“Kami masih menyurati kementerian terkait dan berkoordinasi dengan desa untuk mencari solusi. Skema outsourcing ini tidak dapat mencakup semua tenaga honorer, sehingga insentif menjadi opsi yang sedang kami pertimbangkan,” kata Armia.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2