Ihand.id – Lingga, Kepri – Proyek pembangunan jembatan penghubung di Desa Marok Kecil, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, menjadi sorotan pedas setelah mangkrak bertahun-tahun meski telah tiga kali dialokasikan dalam anggaran daerah.
Ironisnya, dari total dana miliaran rupiah yang digelontorkan, hanya dua pondasi tanpa jembatan yang tersisa. Masyarakat setempat pun geram, menilai proyek ini sebagai pemborosan dana negara sekaligus pengabaian hak warga.
Ketua RT 01 Dusun Laboh, Basirun, menyampaikan kekecewaannya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sudah tiga kali dianggarkan dan dikerjakan, tapi hasilnya nihil. Hanya dua pondasi yang berdiri. Jembatan penghubungnya tak kunjung terwujud,” ujarnya saat dikonfirmasi Senin (7/4/2025).
Menurutnya, jembatan ini vital untuk akses logistik dan pertanian warga. Saat ini, hanya kendaraan kecil seperti motor yang bisa melintas, sementara truk dan lori terpaksa berputar jauh akibat jalan sempit dan jembatan tak layak.
“Padahal, hasil kebun dan kebutuhan hidup warga bergantung pada akses ini. Kami minta proyek ini segera diselesaikan agar uang negara tidak terbuang percuma,” tegasnya.
Data Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Lingga menunjukkan, anggaran Rp1,5 miliar telah dialokasikan pada 2022 untuk proyek yang diusulkan sejak lama oleh warga dan pemerintah desa.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2 Selanjutnya