Menjelang Idul Adha, Hewan Qurban di Lingga Sepi Pembeli: Ekonomi Warga Melemah, Peternak Resah

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 4 Juni 2025 - 12:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hewan Qurban di Kandang milik Ben Agusmar

Hewan Qurban di Kandang milik Ben Agusmar "Pak Ben Farm" | f. Red

Penurunan ini juga tercermin dari harga jual hewan kurban yang turut menyesuaikan pasar. Harga sapi yang biasanya bisa menembus belasan hingga puluhan juta rupiah kini turun, dimulai dari Rp14 juta per ekor. Namun, meski harga turun, tetap saja minat masyarakat minim.

Bahkan, Ben mengaku banyak warga yang menghubunginya, meminta bantuannya untuk menjualkan hewan ternak pribadi mereka, karena tak sanggup menanggung biaya perawatan di tengah kesulitan ekonomi.

Tak hanya dari sisi peternak, dampak lemahnya ekonomi masyarakat juga terlihat di rumah-rumah ibadah. Beberapa masjid dan surau terpaksa mengurangi jumlah hewan kurban tahun ini karena kurangnya partisipasi dari jamaah.

Surau Al-Faizun yang terletak di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Singkep, adalah salah satu contohnya. Ketua pengurus Surau, Andre, mengungkapkan bahwa jumlah hewan kurban mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun lalu.

“Tahun ini hanya ada dua ekor sapi yang dikurbankan. Tahun lalu kami punya empat ekor. Ini jelas turun. Sepertinya faktor ekonomi penyebabnya. Banyak yang ingin berkurban, tapi memang kondisi keuangan mereka tak memungkinkan,” jelas Andre.

Situasi ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh kondisi ekonomi terhadap pelaksanaan ibadah tahunan umat Islam ini.

Baca Juga:  Bukan Sekadar Libur: Camat Singkep Barat dan Komunitas LMG Ledakkan Energi Positif Lewat Musik

Di satu sisi, Idul Adha adalah momentum berbagi dan berkurban, namun di sisi lain, realitas ekonomi menggerus semangat itu, terutama bagi mereka yang selama ini menggantungkan hidup dari sektor peternakan dan perdagangan hewan kurban.

Jika kondisi ini terus berlangsung hingga hari-H, bukan tidak mungkin Lingga akan mencatat rekor terendah partisipasi hewan kurban dalam beberapa tahun terakhir.

Para peternak pun hanya bisa berharap keajaiban di hari-hari terakhir, sembari berjuang agar roda usaha mereka tetap bisa berputar di tengah gejolak ekonomi yang belum menunjukkan tanda-tanda pulih.

Penulis : Cahyo Aji

Follow WhatsApp Channel ihand.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dinkes Lingga Catat 21 Kasus Kanker Sepanjang 2025, 1 Pasien Meninggal Dunia
Kejati Kepri Terima Kunjungan Sesjampidum Kejagung RI: Dorong Transparansi dan Akuntabilitas Penegakan Hukum
Wakajati Kepri: Risiko Hukum Bisa Timbul Jika Pengelolaan Keuangan Negara Abai Prinsip Good Governance
PAUD di Lingga Timur Terima Bantuan APE dari Pemkab Lingga, Dorong Anak Belajar Sambil Bermain
Feby Sarianty Novrizal Tinjau Posyandu Semangka di Bukit Langkap, Dorong Layanan Rutin dan Pencegahan Stunting di Lingga Timur
Kejati Kepri dan Pertamina Perkuat Sinergi Mitigasi Risiko Pidana dalam Kontrak Bisnis
Zuhdi Insani Terpilih Sebagai Ketua PGRI Cabang Singkep Periode 2025-2030
Wabup Novrizal dan Ketua Dekranasda Tinjau Posyandu Cemara, Serahkan APE untuk PAUD di Lingga Utara
Berita ini 61 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 31 Oktober 2025 - 13:55 WIB

Dinkes Lingga Catat 21 Kasus Kanker Sepanjang 2025, 1 Pasien Meninggal Dunia

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:51 WIB

Kejati Kepri Terima Kunjungan Sesjampidum Kejagung RI: Dorong Transparansi dan Akuntabilitas Penegakan Hukum

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:21 WIB

Wakajati Kepri: Risiko Hukum Bisa Timbul Jika Pengelolaan Keuangan Negara Abai Prinsip Good Governance

Kamis, 30 Oktober 2025 - 20:05 WIB

PAUD di Lingga Timur Terima Bantuan APE dari Pemkab Lingga, Dorong Anak Belajar Sambil Bermain

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Feby Sarianty Novrizal Tinjau Posyandu Semangka di Bukit Langkap, Dorong Layanan Rutin dan Pencegahan Stunting di Lingga Timur

Berita Terbaru