Anggota DPRD Lingga Melakukan Reses di Daerah Pemilihannya - Laman 2 dari 2 - ihand.id | Informasi Harian Andalan Indonesia    

Anggota DPRD Lingga Melakukan Reses di Daerah Pemilihannya

 Anggota DPRD Lingga Melakukan Reses di Daerah Pemilihannya

Dia menjabarkannya, dari suara-suara masyarakat yang berhasil dihimpun melalui reses tersebut, kemudian akan direkap dan dibuat laporannya, diteruskan pada pimpinan Dewan.

“Selanjutnya kita akan teruskan ke bupati, yang kemudian bupati meneruskan pada OPD terkait,” ujarnya.

Karena itu kegiatan reses sangat penting, jadi sayang sekali jika tidak dimanfaatkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya.

“ Reses adalah momen kita bertemu masyarakat secara massal. Jaran-jarang kita bertemu konstituen yang selama ini mendukung kita. Karena kita disibukan dengan agenda di Dewan, dan momen ini yang harus kita manfaatkan,” Ungkapnya lagi.

Dalam kegiatan reses tersebut, pada umumnya antusiasme masyarakat sangat tinggi, dan ini sebegai bentuk dukungan masyartakat bagi anggota Dewan yang sudah mereka beri kepercayaan. Berbagai isu seperti fasilitas umum (fasum), harapan dibina, bahkan dukungan moral disampaikan oleh masyarakat.

“Mendengarkan keluh-kesah, aspirasi warga, itu memang tugas anggota Dewan. Dalam kegiatan ini kita fokus mendengarkan untuk kemudian disalurkan. Bukan sekedar mengadakan pertemuan tanpa berbuat apa – apa,” Ungkapnya

Sebagai contoh , salah seorang anggota DPRD Lingga Komisi II Seny dari Daerah Pemilihan (Dapil) II yang meliputi Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga gelar reses di Desa Mamut Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, Kamis (31 04/2022).

Anggota DPRD dari partai Golkar ini, saat reses pertama pada tahun 2022 mengatakan, pelaksanaan reses tersebut selain menjalin silaturahmi juga menjemput aspirasi masyarakat yang mungkin belum tersampaikan masyarakat pada musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang).

Pada reses tersebut, aspirasi yang disampaikan masyarakat terkait dengan pembangunan infrastruktur seperti semenisasi jalan, tembok miring, penambahan ruang belajar Sekolah SDN 003 Senayang atau Mamut.

Bahkan warga juga mengusulkan pembangunan jalan lingkungan desa, yang sampai saat ini masih ditunggu oleh masyarakat untuk secepatnya dilakukan pembangunannya.

Baca Juga:  Produksi Minyak Goreng dan VCO Lingga Dilirik Bayer Luar Daerah

“Untuk saat ini kita masih menampung aspirasi warga demi kepentingan warga itu sendiri. Disamping itu kita juga mengaharapkan kepada Kepala Desa khusunya Dapil II agar memanfaatkan bangunan dana desa untuk kepentingan warga pintanya,” katanya.

Sementara itu Anggota DPRD Lingga lainya yakni , Sui Hiok juga menggelar reses masa sidang pertama tahun 2022 di 6 daerah wilayah Kepulauan Senayang. Dalam reses ini, Politisi Partai Demokrat itu menemukan berbagai permasalahan dan aspirasi-aspirasi dari masyarakat.

Mulai dari banyaknya kartu BPJS yang tidak berlaku, alat tangkap nelayan, rehab masjid, tambatan perahu, listrik, lampu jalan, jalan lingkungan, dan batu miring masih tetap menjadi harapan masyarakat.

“Di Benan, pelabuhan ponton yang dari Provinsi sudah hampir ambruk, kemudian masyarakat setempat juga meminta adanya tambatan perahu tambahan,” kata Sui Hiok kepada, Sabtu (2/4/2022).

Kemudian saat reses di Desa Mensanak, masyarakat setempat sangat mengharapkan lampu jalan surya, jalan lingkungan, ambulan kaisar dan batu miring. Begitu juga ketika ia tiba di Pulau Nopong. Banyak keluhan dan permintaan warga kepada pemerintah daerah.

“Di Nopong, mereka meminta perhatian pelabuhan yang hari-hari digunakan nelayan dan anak sekolah sudah roboh dan tidak bisa dimanfaatkan. Rehan masjid juga menjadi harapan mereka,” ujarnya.

“Kalau di Teluk Ibul Desa Cempa, yang sangat diharapkan masyarakat adalah jalan penghubung antara Teluk Ibul ke Cempa, tambatan perahu yang sudah roboh, perluasan musala dan lapangan bola volly,” sambung Sui Hiok.

Ada dua lagi perkampungan yang dikunjungi Sui Hiok dalam reses itu. Ia adalah Ujung Kayu dan Suak Buaya. Di Ujung Kayu, warga meminta agar dapat membantu lampu surya untuk rumah-rumah mereka, pelantar dan mengeluh polindes mereka yang tidak ada petugasnya.

Baca Juga:  DPRD Sampaikan Pokir Pada Musrenbang Tingkat Kab. Lingga

“Di Suak Buaya tidak ada majelis guru. Penambahan guru, tentang kartu BPJS yang tidak berlaku, meminta PLN Laboh agar dapat ke Suak Buaya, Sebong dan Sarus, karena masih satu daratan dengan Pulau Sebangka. Yang terakhir diharapkan warga adalah bantuan rehab masjid,” jelasnya.

“Aspirasi-aspirasi yang disampaikan ini kita tampung dan kita akan koordinasikan dengan instansi terkait untuk dapat dibuat perencanaannya. Harapan saya sendiri tentu apa yang diharapkan masyarakat ini dapat terealisasi,” pungkas Sui Hiok. (Icoel)

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *