Ihand.id – Lingga – Dalam upaya memperkuat daya saing produk lokal dan mengangkat potensi kerajinan tradisional, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Lingga mengirimkan dua pengrajin Tudung Manto terbaiknya untuk mengikuti Program Inkubasi Wastra, Fesyen, dan Mamin Olahan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau.
Program yang dimulai pada 5 Mei 2025 dan akan berlangsung selama 18 hari ini diikuti oleh dua sosok pengrajin berbakat asal Lingga, yakni Leni Rusnika dan Siti Azzahra Amelia.
Mereka terpilih untuk mendapatkan pendampingan intensif dalam bidang desain fesyen berbasis Wastra, teknik pewarnaan, hingga kolaborasi produksi busana berbahan dasar kain tradisional.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Harian Dekranasda Lingga melalui Sekretaris, Susi Yenty, Rabu (14/05/2025), menuturkan bahwa program ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan kesempatan emas bagi para pengrajin lokal untuk meningkatkan kapasitas, memperluas jaringan, serta memperkenalkan produk khas Lingga ke pasar yang lebih luas.
Menurutnya, pelatihan ini akan membuka wawasan para peserta terkait perkembangan tren fesyen global serta strategi pemasaran efektif untuk menggaet pasar ekspor.
“Leni dan Amelia tidak hanya akan belajar menggambar desain, tetapi juga akan dibimbing langsung oleh para praktisi fesyen berpengalaman dalam mengembangkan motif khas Tudung Manto agar lebih relevan dengan tren pasar saat ini. Selain itu, mereka juga akan diberi pengetahuan tentang teknik pewarnaan alami yang ramah lingkungan,” jelas Susi.
Ia menambahkan, Tudung Manto sebagai produk lokal khas Lingga memiliki potensi besar untuk menembus pasar global. Namun, tanpa inovasi desain dan penguatan strategi pemasaran, produk tersebut akan sulit bersaing.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2 Selanjutnya