“Saya sangat bangga dengan pemerintah desa yang menyelenggarakan kegiatan ini. Menurut saya, ini adalah kegiatan yang sangat positif dan harus terus didukung oleh masyarakat,” ujarnya saat diwawancarai pada Minggu (16/2/2025).
Muliani juga menambahkan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif bagi anak-anak di desa mereka.
“Dengan adanya STQH ini, banyak anak-anak yang menjadi lebih termotivasi untuk belajar dan menghafal Al-Qur’an, termasuk anak saya sendiri. Mereka melihat teman-temannya berlomba dan terinspirasi untuk lebih giat belajar,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Walimin (48), salah satu warga yang anaknya ikut dalam perlombaan pada cabang Fahmil Qur’an. Menurutnya, kegiatan ini membawa perubahan baik bagi anak-anak.
“Alhamdulillah, STQH ini memberikan dampak positif bagi anak saya. Sejak ditunjuk oleh sekolahnya untuk mengikuti lomba, dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk fokus menghafal Al-Qur’an dan mengurangi penggunaan ponsel,” ungkapnya.
Dengan antusiasme masyarakat yang tinggi dan dampak positif yang ditimbulkan, STQH II tingkat Desa Batu Kacang ini diharapkan dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang sebagai ajang pembinaan generasi muda dalam kecintaan terhadap Al-Qur’an dan Hadits.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2