Selain itu, DPKP Tanjungpinang juga menghadapi masalah terkait fasilitas hidran yang tidak optimal. Beberapa titik hidran mengalami kerusakan, dengan banyak kopling yang dicopot oleh masyarakat. Dari 36 unit hidran yang tersedia, banyak yang hilang dan tidak bisa digunakan, sehingga perlu perhatian lebih ke depannya.
“Prosedur pengambilan air dari hidran juga memerlukan waktu, karena PDAM harus membuka saluran ke Sungai Pulai terlebih dahulu,” tambahnya.
Sebagai solusi sementara, DPKP mengambil air dari sungai-sungai sekitar untuk kebutuhan operasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selama ini, pengambilan air dari sungai tidak ada masalah meskipun kami harus mencarinya terlebih dahulu,” ujar Juliadi.
Meskipun saat ini jumlah armada dianggap cukup untuk stand-by, kondisi armada yang ada membutuhkan perhatian.
“DPKP Tanjungpinang juga baru saja menerima bantuan pompa portabel dari pemerintah pusat yang diharapkan dapat digunakan untuk wilayah pesisir,” tuturnya.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2