Memasuki era Liga Premier modern, Crystal Palace mengalami transformasi signifikan. Setelah promosi kembali ke kasta tertinggi pada musim 2013/14, klub ini berhasil mempertahankan tempatnya di Premier League hingga kini.
Di bawah berbagai pelatih seperti Alan Pardew, Roy Hodgson, hingga Patrick Vieira, Palace menjelma menjadi tim yang dikenal dengan permainan cepat, penyerangan dari sayap, dan atmosfer kandang yang panas di Selhurst Park.
Julukan “The Eagles”—yang mulai digunakan sejak tahun 1973 menggantikan “The Glaziers”—menjadi simbol perubahan citra klub. Tak hanya itu, akademi pemain muda Crystal Palace juga terus menghasilkan talenta berbakat, seperti Wilfried Zaha, Aaron Wan-Bissaka, dan Victor Moses.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Warisan dan Harapan ke Depan
Lebih dari sekadar klub sepak bola, Crystal Palace FC menjadi bagian penting dari identitas komunitas South Norwood dan Croydon, wilayah multikultural di London Selatan.
Di tengah tekanan industri sepak bola yang kini sangat komersial, Palace tetap menjunjung semangat komunitas, keberlanjutan finansial, dan pengembangan akar rumput.
Kini, dengan dukungan dari para penggemar setia yang dikenal sebagai Holmesdale Fanatics, Crystal Palace terus melangkah sebagai kekuatan yang stabil, berani, dan pantang menyerah di Liga Premier Inggris.
📌 Fakta Singkat Crystal Palace FC
Didirikan: 10 September 1905
Stadion: Selhurst Park (kapasitas 25.486)
Julukan: The Eagles
Warna Ikonik: Merah dan Biru
Pencapaian Tertinggi: Finalis Piala FA 1990 dan 2016
Ikon Klub: Wilfried Zaha, Geoff Thomas, Julian Speroni
Penulis : Redaksi
Halaman : 1 2