Meski harus menunggu hingga 1955 untuk meraih gelar juara liga pertamanya di bawah pelatih Ted Drake, Chelsea sejak awal dikenal sebagai klub yang berani tampil beda mengusung gaya permainan menyerang dan mengandalkan daya tarik bintang.
Era kejayaan Chelsea sempat meredup pada tahun 1970–1980-an, dengan masalah keuangan dan degradasi mewarnai perjalanan klub.
Namun, semangat juang tetap hidup. Tonggak penting kembali ditancapkan ketika klub diakuisisi oleh pengusaha Rusia Roman Abramovich pada tahun 2003.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di tangan Abramovich, Chelsea menjelma menjadi kekuatan baru yang disegani, tidak hanya di Inggris, tetapi juga di Eropa.
Dengan dana besar dan strategi perekrutan yang agresif, Chelsea memenangkan Premier League pertamanya pada musim 2004/2005 di bawah arahan pelatih karismatik asal Portugal, José Mourinho.
Gelar demi gelar pun berdatangan: FA Cup, League Cup, Community Shield, dan yang paling membanggakan, gelar Liga Champions UEFA pertama mereka pada tahun 2012, setelah mengalahkan Bayern Munchen di final dramatis di Allianz Arena.
Tahun 2021 menjadi penegasan status Chelsea sebagai klub elit Eropa, ketika mereka kembali merebut trofi Liga Champions di bawah asuhan Thomas Tuchel, mengalahkan Manchester City di final yang digelar di Porto.
Kini, Chelsea FC tidak hanya dikenal karena prestasi di atas lapangan, tetapi juga karena kontribusinya terhadap perkembangan sepak bola global, program akademi yang sukses, dan fanbase yang luas di seluruh dunia.
Dari awal yang sederhana di sebuah pub hingga menjadi juara Eropa dua kali, kisah Chelsea adalah bukti bahwa keberanian untuk bermimpi dan tekad untuk berkembang bisa mengubah jalan sejarah.
Penulis : Redaksi
Halaman : 1 2