Lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat tumbuh kembang generasi penerus bangsa kini justru menjadi simbol keterlantaran.
Orang tua siswa mulai menyuarakan kekhawatiran mereka. Mereka berharap pemerintah daerah segera membuka mata dan turun tangan memperbaiki kondisi memprihatinkan ini.
“Kami hanya ingin anak-anak kami sekolah dengan nyaman, tidak harus pulang hanya untuk ke toilet. Masak toilet saja tidak bisa dibangun?” keluh salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Lingga.
Padahal sebelumnya, Plt. Kepala Disdikpora sempat menyatakan bahwa pembangunan toilet di SDN 005 Berlian akan direalisasikan pada tahun 2024. Namun, janji tinggal janji, bangunan pun tak kunjung berdiri.
Ketika kebutuhan paling dasar seperti sanitasi masih menjadi barang mewah di sekolah negeri, maka patut dipertanyakan arah pembangunan pendidikan yang digaungkan selama ini.
Kasus ini bukan sekadar cerita miris dari sebuah pulau di pesisir Lingga, tetapi menjadi cerminan nyata tentang bagaimana pendidikan masih belum dijadikan prioritas oleh sebagian pihak berwenang.
Kini, publik menunggu langkah nyata dari pemerintah dan para pemangku kepentingan. Jangan sampai anak-anak terus menanggung beban ketidakpedulian yang tak kunjung usai.
Pendidikan yang layak bukan hanya soal ruang kelas dan kurikulum, tapi juga soal toilet yang bersih, air yang mengalir, dan lingkungan yang sehat. Karena dari sanalah, masa depan yang lebih cerah harusnya dimulai.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2