Berdasarkan pantauan lapangan, sumber masalah berasal dari erosi tebing bukit di belakang kantor pelabuhan dan aliran air hujan yang membawa lumpur dari jalan akses rusak di sekitarnya.
Meski Pemerintah Provinsi Kepri melalui Gubernur Ansar telah menyatakan akan mengalokasikan anggaran APBD Perubahan untuk perbaikan akses jalan, realisasi di lapangan masih nihil.
“Kami heran. Anggaran sudah dijanjikan, tetapi di level kabupaten, koordinasi dan tindakan nyata seperti mandek. Ini soal komitmen mengutamakan keselamatan publik,” tambah Selamat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Masyarakat Lingga pun berharap tuntutan Projo ini menjadi momen bagi Bupati Nizar untuk mengambil langkah tegas.
“Pelabuhan ini pintu utama perekonomian kami. Jika dibiarkan, bukan hanya keselamatan yang terancam, tapi juga distribusi logistik antar-pulau,” ujar Selamat Riyadi.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada respons resmi dari Kadishub Lingga maupun Bupati Muhammad Nizar.
Namun, sorotan publik kini tertuju pada langkah konkret Pemkab Lingga untuk segera merevitalisasi pelabuhan dan memastikan transparansi penggunaan anggaran perbaikan.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2