“Bazar STQH ini menjadi ajang pembuktian bahwa produk lokal kita tidak hanya punya nilai budaya tinggi, tapi juga nilai ekonomi yang besar,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Disperindagkop UMKM Lingga, Susi Yenti, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dekranasda Kabupaten Lingga, turut mengapresiasi antusiasme masyarakat dan pengunjung bazar.
Ia menuturkan bahwa semua produk yang dipamerkan ludes terjual dalam waktu singkat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Produk tenun seperti Tudung Manto dan Tudung Saji yang kita bawa habis tak bersisa. Begitu juga dengan produk unggulan UMKM seperti Dodol Dabo, Terasi Dabo, Lampam Dabo, dan Kerupuk Rota. Alhamdulillah, semua sangat diminati,” ungkap Susi Yenti.
Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi yang kuat antara Disperindagkop dan Dekranasda Kabupaten Lingga.
“Kami selalu berupaya hadir pada setiap momentum besar yang bisa menjadi panggung strategis untuk mempromosikan produk daerah. Ini adalah bukti bahwa Lingga punya potensi luar biasa,” katanya penuh semangat.
Partisipasi aktif Disperindagkop UMKM Lingga dalam kegiatan Bazar STQH Kepri ini merupakan bagian dari program besar dalam meningkatkan daya saing UMKM lokal, sekaligus membuka akses pasar yang lebih luas.
Selain meningkatkan pendapatan pelaku usaha kecil, kegiatan seperti ini juga memperkuat identitas budaya melalui promosi produk tenun dan kerajinan khas Lingga.
Melalui semangat kolaborasi dan kerja nyata, Pemerintah Kabupaten Lingga menunjukkan keseriusan dalam mendukung geliat ekonomi kerakyatan.
Produk lokal bukan lagi sekadar buah tangan daerah, tapi menjadi bagian penting dari wajah ekonomi masa depan Lingga yang berdaya saing tinggi.
Penulis : Ivantri Gustianda
Halaman : 1 2