Dalam sambutannya, PLT Wakil Jaksa Agung RI Prof. Asep Nana Mulyana menyatakan bahwa peluncuran ini merupakan bukti nyata bahwa Kejaksaan kini tidak hanya fokus pada penindakan hukum di hilir, tetapi juga mengambil peran penting di hulu untuk menyelamatkan aset negara dan memperkuat ekonomi nasional.
“Aset yang sudah bertahun-tahun terabaikan, bahkan nyaris jadi sumber masalah lingkungan, kini kita ubah menjadi kekuatan fiskal negara. Ini adalah wujud transformasi Kejaksaan dalam mendukung visi Presiden Prabowo menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya tegas.
Dorongan Perpres Tambang Terbengkalai: Cetak Biru Nasional
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Prof. Asep menegaskan bahwa keberhasilan di Kepulauan Riau ini tidak boleh menjadi capaian satu titik, melainkan harus dijadikan model nasional. Oleh karena itu, pihaknya akan mendorong percepatan penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) untuk mengatur pemanfaatan hasil tambang terlantar di seluruh Indonesia, demi menyelamatkan dan mengoptimalkan potensi penerimaan negara yang selama ini tersembunyi.
Kolaborasi Tanpa Ego Sektoral: Kunci Kesuksesan
Sementara itu, Wamenko Polhukam Letjen TNI (Purn) Lodewijk F Paulus dalam sambutannya menekankan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari “orchestrasi kerja” lintas kementerian dan lembaga.
Ego sektoral yang selama ini menghambat pengelolaan sumber daya negara berhasil dipatahkan melalui pembentukan Desk PPDN.
“Apa yang dahulu menjadi beban dan ancaman lingkungan, kini menjadi sumber penerimaan negara. Ini adalah kemenangan dari kerja kolaboratif,” katanya sambil meresmikan peluncuran secara simbolis.
Pilot Project Nasional: Langkah Awal Menuju Indonesia Emas
Peluncuran ini juga menjadi proyek percontohan nasional dalam pengelolaan aset tambang terbengkalai. Dalam waktu dekat, Tim Desk PPDN akan melakukan inventarisasi aset serupa di daerah lain untuk memperluas potensi cadangan devisa.
Pemerintah juga menargetkan penerbitan Perpres khusus pengelolaan tambang terlantar, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan ketahanan ekonomi nasional.
Acara diakhiri dengan sesi press conference yang dihadiri oleh para pejabat tinggi negara, Gubernur Kepri, Forkopimda, tokoh masyarakat, dan awak media dari berbagai platform.
Langkah ini membuktikan bahwa sinergi, keberanian, dan kepemimpinan bisa menjadi kunci dalam mengubah krisis menjadi peluang emas untuk bangsa.
Penulis : Cahyo Aji
Sumber Berita : Kejaksaan Tinggi Kepri
Halaman : 1 2