Kegiatan bakti sosial yang melibatkan 14 puskesmas se-Kabupaten Lingga ini menjadi simbol nyata komitmen bersama membangun masyarakat yang lebih sehat, tangguh, dan sadar akan pentingnya pencegahan penyakit.
Lingga – ihand.id | Langit cerah menaungi Desa Sungai Buluh, Kecamatan Singkep Barat, Sabtu (1/11/2025). Sejak pagi, ratusan warga tampak berbondong-bondong menuju lokasi pelayanan kesehatan terpadu.

Suasana penuh semangat itu menandai peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 tahun 2025, yang tahun ini dirayakan dengan cara berbeda, lebih dekat, lebih hangat, dan lebih menyentuh hati masyarakat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebanyak 14 puskesmas di Kabupaten Lingga bergerak serentak melaksanakan bakti sosial kesehatan.

Dari pesisir hingga pedalaman, gema kegiatan ini menggema: pelayanan kesehatan massal, edukasi hidup sehat, dan semangat kolaborasi lintas sektor yang menggetarkan.
Sungai Buluh Jadi Pusat Gerakan Kesehatan Rakyat
Desa Sungai Buluh menjadi pusat kegiatan utama. Di sinilah tenaga medis, relawan, dan pejabat daerah berpadu untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Ketua Dekranasda Kabupaten Lingga, Feby Sarianty, hadir langsung membuka kegiatan sekaligus meninjau pelayanan di Posyandu Punai.
Senyumnya merekah saat menyapa para ibu dan balita yang sedang menimbang berat badan. Di sela kunjungan, Feby menyampaikan pesan inspiratif tentang pentingnya menjaga kesehatan sebelum datangnya penyakit.
“Kami berharap masyarakat Lingga semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan sebelum sakit datang,” ujarnya penuh semangat.

Tak hanya sekadar seremoni, kegiatan ini juga diisi dengan edukasi tentang pengukuran dan penimbangan berbasis antropometri, sebuah metode ilmiah yang kini mulai diterapkan di seluruh posyandu di Lingga.
Pelayanan Massal Diserbu Warga, Antusiasme Melampaui Target
Kepala Dinas Kesehatan, PPKB Kabupaten Lingga, dr. Bukit Tua Rayanto Gultom, M.M., menyebut kegiatan ini sebagai langkah nyata memperkuat layanan kesehatan dasar.
“Lebih baik menjaga diri tetap sehat daripada mencari pengobatan saat sakit. Melalui kegiatan ini, kami ingin menyehatkan masyarakat hingga pelosok desa,” tegasnya.
Data di lapangan mencatat, dari target 100 peserta, jumlah warga yang hadir mencapai 210 orang. Mereka mengikuti skrining kesehatan, pemeriksaan umum, serta pengobatan gratis.
Tak ketinggalan, sebanyak 10 akseptor KB turut mendapatkan layanan keluarga berencana, baik metode Non-MKJP maupun MKJP seperti implant, suntikan, dan pil KB.
Sinergi Tenaga Medis dari Berbagai Instansi
Kegiatan ini melibatkan lintas instansi, mulai dari dokter spesialis anak, penyakit dalam, dan saraf, hingga tenaga medis dari Klinik BP Lanal dan Polres Lingga.
Kolaborasi kuat tersebut mencerminkan kesatuan tekad untuk membangun masyarakat yang lebih sehat dan tangguh.
Selain pengobatan gratis, rangkaian acara juga dimeriahkan dengan senam sehat bersama, skrining TB dan HIV, serta pembagian alat permainan edukatif (APE) oleh Ketua Dekranasda.
Sementara itu, Posyandu ILP turut berpartisipasi dengan kegiatan pengukuran dan penimbangan berbasis antropometri untuk anak-anak usia dini.
Menumbuhkan Budaya Hidup Sehat dari Desa
Bakti sosial ini tidak sekadar kegiatan tahunan. Ia menjadi gerakan moral, menumbuhkan kesadaran bahwa kesehatan bukan sekadar urusan rumah sakit, tetapi tanggung jawab bersama.
Dengan mengusung tema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat”, semangat Hari Kesehatan Nasional tahun ini menggema di seluruh penjuru Lingga. Dari Sungai Buluh, pesan itu menyebar luas: bahwa bangsa yang kuat lahir dari masyarakat yang sehat.
Penulis : Ivantri Gustianda




















