Ia berharap agar para anggota dewan tidak menutup mata dan telinga terhadap suara jeritan rakyat yang setiap hari bergulat dengan penderitaan.
Dalam demokrasi, wakil rakyat adalah corong utama perjuangan masyarakat. Namun ketika corong itu justru membisu, siapa lagi yang bisa diandalkan?
“Kami tidak anti kritik, tapi kami juga tidak bisa diam melihat masyarakat makin terpuruk. Jangan biarkan kepercayaan rakyat hancur karena kelalaian,” tambahnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Harapan besar kini menggantung di pundak para anggota DPRD Lingga. Sudah waktunya mereka turun tangan, tidak hanya dalam ruang rapat ber-AC, tapi hadir di tengah masyarakat yang merintih.
Kabupaten Lingga tidak boleh terus terjebak dalam masalah klasik yang tak kunjung selesai. Sudah dua dekade lebih usia kabupaten ini, namun rakyat masih berkutat pada soal yang seharusnya sudah menjadi sejarah: air, listrik, dan pekerjaan.
Sudah saatnya DPRD Lingga bangun. Bukan sekadar hadir secara fisik, tapi juga hadir dalam nurani dan tindakan. Karena ketika rakyat menangis, tugas utama wakil rakyat adalah menghapus air matanya.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2