Desa Tanjung Harapan Sedang Tidak Aman, Warga Kehilangan 35 Ekor Ayam

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 17 November 2024 - 09:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seorang maling yang sedang mencuri ayam di atas pohon | foto: Ilustrasi

Seorang maling yang sedang mencuri ayam di atas pohon | foto: Ilustrasi

Ihand.id – Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Singkep, Kab. Lingga saat ini tengah menjadi perhatian lantaran situasi keamanannya yang kian meresahkan.

Dalam kurun waktu sepekan terakhir, desa tersebut dilanda kasus pencurian ayam yang menimpa salah seorang warganya, Agustiar, atau yang akrab disapa Jang.

Baca Juga:  Penggunaan Pestisida Nabati di Lahan Sempit: Solusi Organik untuk Pertanian Berkelanjutan

Pada Sabtu (16/11/2024), Jang mengungkapkan bahwa ia telah kehilangan sebanyak lebih kurang 35 ekor ayam kampung peliharaannya secara bertahap.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Jang, ayam-ayam miliknya tersebut biasanya dibiarkan bebas berkeliaran di kebun miliknya dan sering tidur di pohon-pohon buah di area tersebut.

Awal mula kecurigaannya muncul ketika ia menyadari adanya pengurangan jumlah ayam saat memberi makan di pagi hari.

Dari hampir 50 ekor ayam yang dimilikinya, beberapa ekor tampak hilang. Ketika mencoba mencari tahu penyebabnya, Jang menemukan tali perangkap di sekitar lokasi tempat ayam-ayamnya tidur.

“Dari perangkap tali yang saya temukan, saya yakin ini ulah maling. Setiap malam saya tidak tidur di kebun, dan keesokan harinya ayam saya pasti berkurang terus. Dalam seminggu, sudah sekitar 35 ekor hilang,” ungkap Jang dengan nada kecewa.

Kecurigaan semakin menguat saat Jang mengunjungi sebuah rumah makan di Dabo Singkep.

Saat menikmati makanan, ia tak sengaja melihat ayam yang mirip dengan peliharaannya dijual di rumah makan itu.

Ketika ditanya dari mana ayam tersebut diperoleh, pemilik rumah makan enggan memberikan informasi.

Jang juga mencatat bahwa harga ayam yang dijual sangat murah, yaitu sekitar Rp 35 ribu per kilogram, jauh di bawah harga pasaran ayam kampung di Dabo Singkep yang berkisar antara Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogram.

Kejadian ini tidak hanya merugikan Jang secara materi, tetapi juga menimbulkan keresahan di kalangan warga Desa Tanjung Harapan.

Jang mengimbau warga lain agar lebih waspada terhadap peliharaan mereka dan memastikan keamanan lingkungan sekitar.

Ia juga berencana melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian setempat untuk tindakan lebih lanjut.

Kasus pencurian ini menjadi alarm bagi Desa Tanjung Harapan akan pentingnya menjaga keamanan dan solidaritas warga dalam menghadapi ancaman yang terus menghantui.

Warga berharap pihak berwajib dapat segera bertindak terkait kejadian tersebut dan mengungkap pelaku pencurian yang meresahkan ini.

Selain itu, kerjasama antara warga desa untuk meningkatkan pengawasan lingkungan sangat dibutuhkan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Semoga langkah-langkah yang diambil dapat mengembalikan rasa aman dan nyaman di Desa Tanjung Harapan.(ca)

Follow WhatsApp Channel ihand.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Membedah Perbedaan Biawak Darat dan Buaya Darat: Antara Satwa Reptil dan Pria Hidung Belang yang Licik
Waspada Serangan Biawak ke Rumah: Ini Cara Efektif Mengatasi dan Mengantisipasinya
Biawak Besar Masuk Rumah, Dua Anak Kucing Jadi Santapan: Petugas Damkar Daik Lingga Berhasil Evakuasi Reptil Berbahaya
Muhammad Sani Waramadana dan Putri Mauludina Dinobatkan Sebagai Duta Genre Kabupaten Lingga 2025: Remaja Berbudaya Berencana Siap Membangun Indonesia
Sosialisasi Disperindagkop Lingga Sukses, Desa-Desa Mulai Rancang Koperasi Merah Putih untuk Bangkitkan Ekonomi
Pemkab Lingga Realisasikan Normalisasi Sungai 2 KM, Langkah Konkret Atasi Banjir Tahunan di Daik
Wakapolres Lingga Hadiri Prosesi Pemakaman Warga di Tanjung Harapan: Wujud Nyata Kepedulian dan Empati Polri
Kepala Syahbandar Dabo Singkep Diduga Sembunyikan Fakta! Awak Media Dibuat ‘Main Petak Umpet’ di Tengah Kisruh Tersus PT TBJ
Berita ini 43 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 18 Mei 2025 - 22:19 WIB

Membedah Perbedaan Biawak Darat dan Buaya Darat: Antara Satwa Reptil dan Pria Hidung Belang yang Licik

Minggu, 18 Mei 2025 - 21:36 WIB

Waspada Serangan Biawak ke Rumah: Ini Cara Efektif Mengatasi dan Mengantisipasinya

Minggu, 18 Mei 2025 - 21:19 WIB

Biawak Besar Masuk Rumah, Dua Anak Kucing Jadi Santapan: Petugas Damkar Daik Lingga Berhasil Evakuasi Reptil Berbahaya

Minggu, 18 Mei 2025 - 21:04 WIB

Muhammad Sani Waramadana dan Putri Mauludina Dinobatkan Sebagai Duta Genre Kabupaten Lingga 2025: Remaja Berbudaya Berencana Siap Membangun Indonesia

Minggu, 18 Mei 2025 - 20:59 WIB

Sosialisasi Disperindagkop Lingga Sukses, Desa-Desa Mulai Rancang Koperasi Merah Putih untuk Bangkitkan Ekonomi

Berita Terbaru