Dalam pidatonya, Bupati Nizar memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh anggota DPRD yang telah mencurahkan tenaga dan waktu dalam pembahasan APBD 2026. Baginya, proses sinergi antara legislatif dan eksekutif adalah bentuk nyata dari komitmen membangun daerah secara bersama-sama.
“Pembahasan APBD 2026 adalah proses panjang yang memerlukan kesabaran, ketelitian, dan komitmen bersama. Saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada DPRD yang telah bekerja secara profesional dan konstruktif,” ujar Bupati Nizar.
Ia menambahkan bahwa APBD 2026 akan diprioritaskan untuk program yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat, termasuk membuka ruang pertumbuhan ekonomi baru, meningkatkan ketahanan sosial, serta memperkuat pelayanan publik di seluruh wilayah Kabupaten Lingga.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita ingin memastikan bahwa setiap rupiah dalam APBD mampu memberikan manfaat nyata. Tahun 2026 harus menjadi tahun kerja keras tahun di mana kita mendorong percepatan pembangunan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan memastikan Lingga tetap berada pada jalur kemajuan,” tegasnya.
Wakil Bupati Novrizal juga menekankan bahwa pemerintah daerah akan fokus pada efektivitas dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Menurutnya, tantangan ke depan tidak ringan, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan tuntutan peningkatan pelayanan.
Kehadiran Tokoh Daerah dan Antusiasme Masyarakat
Paripurna kali ini turut dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat seperti tokoh adat, pemuka agama, kepala desa, dan perwakilan lembaga masyarakat.
Hal ini menjadi penanda kuat bahwa masyarakat ingin mengambil peran dalam proses penyusunan kebijakan daerah, terutama terkait penggunaan anggaran.
Sejumlah kepala desa yang hadir menyatakan optimisme bahwa APBD 2026 akan memberikan angin segar bagi pembangunan desa.
Mereka berharap alokasi anggaran untuk infrastruktur desa, pembangunan sarana umum, dan peningkatan kapasitas pemerintahan desa dapat terus diperluas.
Tokoh masyarakat juga memberikan apresiasi terhadap proses pembahasan yang dilakukan secara terbuka dan akuntabel.
Menurut mereka, forum seperti ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah berusaha membangun komunikasi publik yang baik, sehingga masyarakat dapat memahami arah pembangunan Kabupaten Lingga.
Pengesahan APBD 2026: Langkah Baru untuk Lingga yang Lebih Maju
Usai melalui seluruh rangkaian sidang, Ketua DPRD Maya Sari mengetuk palu tanda disahkannya Ranperda APBD 2026 menjadi Peraturan Daerah. Suara ketukan palu tersebut menjadi simbol dimulainya babak baru perjalanan pembangunan Kabupaten Lingga.
Ketua DPRD menegaskan bahwa DPRD akan tetap menjalankan fungsi pengawasan secara penuh terhadap pelaksanaan APBD 2026. Pengawasan ini penting untuk memastikan bahwa seluruh program berjalan sesuai rencana dan tidak keluar dari ketentuan.
“Kami akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah, tetapi tetap mengedepankan fungsi kontrol. Sinergi tidak berarti menghilangkan kritis, melainkan membangun mekanisme kerja yang saling menguatkan,” ujarnya.
Dengan telah disahkannya APBD 2026, maka seluruh OPD di Kabupaten Lingga akan segera melakukan langkah-langkah persiapan implementasi program. Mulai dari penyusunan rencana kerja detail, penyusunan jadwal, hingga konsolidasi anggaran di lapangan.
Harapan Baru Menuju 2026
Dengan disahkannya APBD, Kabupaten Lingga kini memasuki fase baru yang penuh harapan. Masyarakat berharap bahwa pembangunan tahun 2026 akan berjalan lebih cepat, merata, dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan.
Sinergi yang ditunjukkan dalam rapat paripurna ini menjadi modal penting bagi pemerintah daerah untuk menavigasi tantangan ke depan.
Kerja sama antara eksekutif, legislatif, dan masyarakat diharapkan terus terjaga demi mewujudkan Lingga yang lebih maju, berdaya saing, dan sejahtera.
Penulis : Yudiar Kalman Maulana
Halaman : 1 2
















