Bupati Nizar menegaskan bahwa santri masa kini tidak boleh hanya menjadi penonton perubahan zaman, melainkan harus tampil sebagai pelaku sejarah baru yang membawa nilai Islam Rahmatan lil ‘Alamin dalam membangun dunia yang damai, adil, dan berkeadaban.
“Santri sekarang tidak hanya menguasai kitab kuning, tetapi juga harus menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia. Dunia digital juga harus menjadi ladang dakwah bagi para santri,” tegasnya.
Menurutnya, dunia saat ini bergerak cepat dalam arus digitalisasi dan globalisasi. Oleh karena itu, santri diharapkan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, menjadikannya sebagai sarana dakwah, pendidikan, dan penguatan nilai-nilai moral di tengah masyarakat modern.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menutup amanatnya, Bupati Nizar berpesan agar seluruh santri Indonesia terus berilmu, berakhlak, dan berdaya saing.
Ia juga mengingatkan agar tradisi pesantren tetap dijaga, sembari membuka diri terhadap inovasi dan perkembangan zaman.
“Kepada seluruh santri tanah air saya berpesan, jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya. Rawatlah tradisi pesantren, tetapi juga peluklah inovasi zaman. Selamat Hari Santri Tahun 2025, Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia,” tutup Bupati Nizar dengan penuh semangat.
Penulis : Vatawari
Halaman : 1 2