“Setelah bebas, saya datangi mereka. Tapi bukannya minta maaf atau membayar, malah bersikap seolah tidak ada yang salah. Saya masih berharap mereka ada itikad baik. Tapi kalau tidak, saya akan bawa ke Polres Lingga dan Kejari,” tegas Rizal.
Dalam surat perjanjian tersebut, bahkan disebutkan secara gamblang bahwa jika Yusri dan Amirudin melanggar, maka Rizal berhak melaporkan dan mempublikasikan perjanjian tersebut ke publik dan media massa.
“Janji adalah utang. Apalagi di atas materai. Bila tak ditepati, konsekuensinya pidana,” ujar Rizal menutup wawancara dengan nada tajam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Upaya konfirmasi yang dilakukan oleh media ini kepada Yusri dan Amirudin melalui pesan WhatsApp tidak mendapat respons. Keduanya memilih bungkam, tanpa klarifikasi maupun bantahan.
Kini, publik menanti, apakah Yusri dan Amirudin akan memilih menyelesaikan kewajiban mereka secara damai, atau membiarkan kasus ini bergulir ke jalur hukum, membuka kembali bab kelam yang selama ini tersimpan rapat oleh perjanjian yang mereka sendiri tandatangani.
Penulis : Vatawari
Halaman : 1 2