Pada 1956, mereka menorehkan sejarah dengan memenangkan Piala FA dalam pertandingan ikonik ketika kiper Bert Trautmann tetap bermain meski mengalami retak leher.
Era 1960-an hingga awal 70-an menjadi periode keemasan Manchester City. Di bawah manajer Joe Mercer dan asisten Malcolm Allison, City menjuarai Liga Inggris (1968), Piala FA (1969), Piala Liga (1970), dan bahkan Piala Winners Eropa (1970)—trofi kontinental pertama mereka.
Namun, setelah masa kejayaan itu, City kembali terjerumus dalam ketidakstabilan. Klub sering naik turun dari divisi utama ke divisi bawah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Puncaknya adalah saat mereka terdegradasi ke divisi tiga (Football League Second Division) pada 1998, sebuah titik nadir dalam sejarah mereka.
Era Modern: Kebangkitan di Bawah Kepemilikan Baru
Segalanya berubah drastis pada tahun 2008 ketika Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, pengusaha kaya asal Uni Emirat Arab, membeli klub melalui Abu Dhabi United Group.
Dengan dana melimpah dan visi jangka panjang, Manchester City memasuki era baru. Mereka mulai mendatangkan pemain kelas dunia dan memperkuat infrastruktur klub.
Gelar Premier League pertama di era modern diraih pada musim 2011/2012 dalam drama yang tak terlupakan: gol Sergio Agüero di detik-detik terakhir melawan QPR mengunci kemenangan yang memastikan gelar, mengalahkan Manchester United secara dramatis.
Kedatangan Pep Guardiola sebagai pelatih pada 2016 semakin menyempurnakan transformasi City.
Di bawah kepemimpinan Guardiola, City meraih berbagai rekor—termasuk memenangi 100 poin dalam satu musim Premier League (2017/2018), dan treble winners pada musim 2022/2023, mencakup Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions UEFA—yang merupakan gelar paling dinantikan oleh klub tersebut.
Manchester City Hari Ini
Kini, Manchester City bukan hanya klub besar di Inggris, tetapi juga salah satu klub terkuat di dunia.
Mereka memiliki basis penggemar global, akademi sepak bola bertaraf internasional, serta struktur bisnis dan manajemen yang solid melalui City Football Group yang menaungi klub-klub lain di berbagai negara.
Dari tim kecil yang lahir di bawah naungan gereja untuk mencegah kekerasan pemuda, hingga menjadi simbol kekuatan dan keindahan permainan modern, sejarah Manchester City adalah kisah tentang perjuangan, pembaruan, dan mimpi yang terwujud.
Klub ini bukan sekadar tentang sepak bola, melainkan tentang semangat komunitas, inovasi, dan tekad untuk terus berkembang.
Penulis : Redaksi
Halaman : 1 2