Menurutnya, kegiatan seperti ini bukan sekadar sosialisasi, melainkan gerakan perubahan sosial yang menanamkan kesadaran kolektif sejak dini.
“Kami berharap para remaja menjadi agen perubahan, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat luas,” lanjut Maratusholiha penuh keyakinan.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Kepala Sekolah SMA Integral Bunda Tanah Melayu, Kepala UPT Puskesmas Daik, Ketua Baznas Kabupaten Lingga, serta Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama antara dunia pendidikan, kesehatan, dan lembaga sosial dalam memerangi stunting di Kabupaten Lingga.
Workshop ini juga menjadi momentum penting bagi pelajar untuk memahami pentingnya gizi seimbang, pola makan sehat, dan pencegahan anemia sebagai langkah awal menuju generasi yang kuat secara fisik dan mental.
Dengan penuh semangat, para siswa mengikuti setiap sesi, berdiskusi, dan menyimak materi yang disampaikan oleh para narasumber.
Mereka sadar, bahwa perjuangan melawan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga generasi muda yang akan meneruskan tongkat estafet pembangunan bangsa.
Workshop INIGENTING menjadi bukti bahwa Forum Genre Kabupaten Lingga tidak sekadar menjadi wadah kegiatan remaja, tetapi gerakan nyata yang membawa perubahan.
Di tengah tantangan zaman dan gempuran budaya instan, kegiatan seperti ini menjadi penegasan bahwa masa depan bangsa bergantung pada seberapa baik generasinya menjaga kesehatan dan pola hidup.
Dengan semangat yang membara dan pengetahuan baru tentang gizi serta pencegahan anemia, para pelajar SMA Negeri 1 Lingga kini membawa pulang pesan penting:
“Cegah stunting, mulai dari diri sendiri. Karena generasi sehat adalah fondasi Indonesia Emas.”
Penulis : Ivantri Gustianda
Halaman : 1 2