“Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat dan pemerintah desa yang telah membantu PLN dengan memberikan hibah tanah. Surat hibahnya pun sudah kami terima,” tambahnya.
Saat ini, PLN tengah memproses Sertifikat Hak Milik (SHM) atas tanah yang dihibahkan serta memastikan bahwa lahan tersebut layak dibangun pembangkit.
Selain SHM, PLN juga sedang mengurus berbagai izin pembangunan teknis lainnya sebelum memulai tahap konstruksi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami berharap setelah seluruh proses perizinan selesai, pekerjaan teknis seperti pembangunan konstruksi pembangkit, selter, dan relokasi mesin dapat segera dimulai,” ungkap Suheri.
PLN menargetkan pembangunan PLTD dapat dimulai pada tahun 2026. Langkah ini diharapkan dapat menghadirkan aliran listrik 24 jam bagi masyarakat Pulau Lalang sambil menunggu pembangunan PLTS rampung.
“Untuk tahun ini masih belum, kami targetkan tahun 2026 PLTD sudah mulai melakukan pembangunan konstruksi pembangkit dan selternya,” tutup Suheri.
Warga Desa Pulau Lalang menyambut baik langkah PLN ini. Mereka berharap proyek tersebut segera terealisasi agar aktivitas masyarakat, pendidikan, dan ekonomi desa dapat berkembang lebih baik dengan adanya pasokan listrik yang stabil.
Dengan terealisasinya layanan listrik 24 jam, diharapkan Pulau Lalang tidak lagi menjadi salah satu desa yang bergantung pada mesin swadaya, melainkan menjadi bagian dari wilayah Lingga yang terang dan produktif sepanjang hari.
Penulis : Ivantri Gustianda
Halaman : 1 2




















