“Selama ini belum ada yang mengambil air dalam jumlah besar untuk dijual. Kalau pun ada yang begitu, saya rasa warga tak akan tinggal diam,” tambah Rendi.
“Ini perigi untuk semua. Jadi harus dijaga, bukan dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi.”
Meski demikian, Rendi mengingatkan warga yang mengambil air agar tetap menjaga kebersihan lokasi perigi, mengingat sebagian besar air diambil untuk kebutuhan konsumsi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia mengajak masyarakat untuk saling menghormati dan tidak merusak sumber daya yang telah menjadi penyelamat bersama ini.
Perigi umum ini bukan sekadar sumber air, tapi simbol perlawanan warga terhadap krisis, dan bukti bahwa di tengah keterbatasan, masih ada keajaiban yang mengalir dari tanah sendiri.
Sebuah warisan alami yang seharusnya dijaga dan dirawat sebagai bagian dari solusi lokal untuk masalah besar yang belum terselesaikan oleh sistem.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2