Featured

Pektam Mahadi, Tiktokers Asal Lingga, Ngopi Bareng Komunitas Lingga Media Group (LMG)

Ihand.id – Dabo Singkep — Pektam Mahadi, seorang Tiktokers asal Desa Laboh, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, bertemu dengan komunitas Lingga Media Group (LMG) di Kedai Kopi Jang (KKJ) Dabo Singkep, Rabu (21/08/2024).

Pektam Mahadi, Tiktokers Asal Kabupaten Lingga (foto: ist)

Pertemuan tersebut berlangsung hangat, di mana Pektam Mahadi berbagi cerita tentang perjalanannya menjadi konten kreator yang sukses di platform TikTok.

Pektam Mahadi, yang memiliki nama asli Mahadi (23), dikenal dengan konten-konten natural yang menampilkan keindahan laut dan suasana rumah tangkap ikan (kelong) yang terletak di tengah laut.

Konten-konten ini berhasil menarik perhatian banyak pengguna TikTok, sehingga kini ia memiliki 80,9 ribu pengikut. Sebagai putra asli Lingga, Pektam Mahadi tinggal di Pulau Gelombang, sebuah pulau kecil yang hanya dihuni oleh 12 kepala keluarga (KK).

Kehadiran Pektam Mahadi di Dabo Singkep kali ini adalah untuk menyaksikan Pawai Pembangunan yang diselenggarakan di Lapangan Merdeka pada Selasa (20/08/2024) lalu.

Selain itu, ia juga memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu dengan komunitas LMG, di mana ia disambut hangat oleh Ketua Komunitas, Yudiar Kalman Maulana, dan anggota lainnya.

Pektam Mahadi memulai perjalanannya di dunia TikTok tiga tahun lalu setelah mengenal aplikasi tersebut melalui Facebook. Dengan memanfaatkan jaringan internet yang lebih stabil di tengah laut, ia mulai membuat konten yang menampilkan kehidupan di kelong, yang kemudian berhasil menarik banyak perhatian dan pengikut dengan ciri khas ucapannya “Eitts Jangan macam-macam.”

Saat ini, Pektam Mahadi menjadi salah satu Tiktokers dengan jumlah pengikut terbesar di Kabupaten Lingga.

Dalam pertemuan tersebut, Pektam Mahadi juga berbagi pengalaman bahwa dari usahanya sebagai konten kreator, ia kini telah memiliki penghasilan yang lumayan, yaitu sekitar lima juta rupiah per bulan. Ia juga sering diundang ke berbagai daerah, bahkan hingga ke Malaysia dan Singapura, untuk berbagi pengalamannya.

Ketua Komunitas LMG, Yudiar Kalman Maulana, memberikan apresiasi tinggi atas langkah positif yang dilakukan oleh Pektam Mahadi. Menurutnya, keterbatasan bukanlah halangan untuk terus berkreativitas dan mencapai kesuksesan.

“Keterbatasan tidak membuat kita harus berhenti untuk berkreativitas,” ujar Yudiar, menginspirasi para anggota komunitas dan masyarakat yang hadir.

Pektam Mahadi sendiri berharap agar pengalamannya ini dapat memotivasi generasi muda di Lingga untuk terus berusaha dan berkarya, karena dengan usaha yang gigih, pasti akan ada hasil yang didapat.

Kisah Pektam Mahadi merupakan contoh nyata bahwa dengan tekad dan kreativitas, siapa saja dapat meraih kesuksesan, bahkan dari tempat terpencil seperti Pulau Gelombang. Pertemuan ini menambah semangat komunitas LMG untuk terus mendukung konten-konten kreatif yang mengangkat keunikan dan kekayaan budaya daerah.(ca)

This post was last modified on 21 Agustus 2024 10:09 pm

ihand.id

This website uses cookies.