Bantuan awal pun langsung digulirkan. Rp2 juta diserahkan oleh Sekda melalui Dinas Perkim, sementara Dinas Perkim juga mengalokasikan bantuan material senilai Rp10 juta.
“Kalau melihat kondisinya, rumah ini seharusnya dibangun ulang. Tapi karena anggaran terbatas, kita fokuskan dulu untuk perbaikan darurat agar bisa segera ditinggali,” ujar Armia.
Di sisi lain, Kepala Desa Selayar, Miskar, mengakui pihaknya selama ini tak berdiam diri, namun terkendala anggaran. Meski begitu, ia memastikan bahwa proses perbaikan akan segera berjalan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami sedang menunggu Rencana Anggaran Biaya dari Dinas Perkim. Kalau nanti masih kurang, saya dan perangkat desa siap bantu secara pribadi,” kata Miskar.
Kisah Nenek Kasmawati menjadi cermin nyata masih adanya warga Lingga yang hidup dalam kesenjangan parah. Di tengah geliat pembangunan, ternyata masih ada rumah seperti ini: tanpa pintu, bocor di mana-mana, dan nyaris tak layak disebut tempat tinggal.
Kini, harapan mulai bersinar. Bantuan dan kepedulian telah datang. Nenek Kasmawati tak lagi harus pasrah kehujanan atau kepanasan.
Sebuah janji telah diucap: rumah itu akan diperbaiki, dan Kasmawati akan kembali merasakan arti dari kata “rumah” tempat berteduh yang aman dan layak.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2