Komunitas LMG Soroti Candaan Gus Miftah Kepada Penjual Es Teh Bakul Yang Viral: Adab Harus Diatas Ilmu - ihand.id | Informasi Harian Andalan Indonesia    

Komunitas LMG Soroti Candaan Gus Miftah Kepada Penjual Es Teh Bakul Yang Viral: Adab Harus Diatas Ilmu

 Komunitas LMG Soroti Candaan Gus Miftah Kepada Penjual Es Teh Bakul Yang Viral: Adab Harus Diatas Ilmu

Ilustrasi foto Sunhaji pedagang es teh bakul warga asal Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang yang viral.

Penghargaan yang Setinggi-tingginya untuk Kerja Keras Demi Rezeki Halal

Ihand.id – Nasional – Komunitas Lingga Media Group (LMG) menyoroti sebuah peristiwa yang sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang dikenal sebagai Gus Miftah, dalam sebuah acara salawatan di Lapangan drh Soepardi, Sawitan, Mungkid, Kabupaten Magelang, Rabu (20/11/2024). 

Kejadian tersebut melibatkan ulama kondang, Miftah Maulana Habiburrahman atau yang dikenal sebagai Gus Miftah, dalam sebuah acara salawatan di Lapangan drh Soepardi, Sawitan, Mungkid, Kabupaten Magelang, Rabu (20/11/2024).

Baca Juga:  Sejarah dan Kiprah Komunitas Lingga Media Group (LMG) di Kabupaten Lingga

Dalam potongan video yang viral, Gus Miftah terlihat melontarkan candaan kepada seorang pedagang es teh keliling yang turut hadir dalam acara tersebut.

Dalam video tersebut, Gus Miftah awalnya bertanya kepada pedagang es teh itu, “Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol*** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor),” ucapnya dari atas panggung.

Pernyataan itu diiringi gelak tawa para jemaah. Tak berhenti di situ, Gus Miftah kembali melontarkan kalimat, “Dol’en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir).”

Kamera yang mengarah pada pedagang es teh yang diketahui bernama Sunhaji asal Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang tersebut memperlihatkan sunhaji berpeci yang tengah menjunjung kayu alas dagangannya di atas kepala.

Meski hanya merespons dengan senyuman, candaan itu mengundang beragam reaksi dari warganet. Banyak yang menganggap ucapan tersebut tidak pantas dilontarkan kepada seseorang yang tengah berjuang mencari rezeki halal.

Ketua Komunitas Lingga Media Group (LMG), Yudiar Kalman Maulana, pada Rabu (4/12/2024) menyampaikan rasa kekecewaannya atas peristiwa itu.

Menurutnya, apa yang terjadi semestinya menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, terutama tokoh publik yang memiliki pengaruh besar di masyarakat.

“Seharusnya candaan seperti itu tidak dilontarkan, apalagi oleh seseorang yang memiliki kedudukan atau pengaruh besar. Setinggi apapun ilmu kita, adab tetap berada di atas ilmu. Kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan kemanusiaan. Menghormati orang lain, terlebih mereka yang bekerja keras demi rezeki halal, adalah hal yang paling mulia,” ujar Yudiar.

Yudiar juga menekankan pentingnya memadukan pengetahuan agama dengan nilai-nilai kemanusiaan.

“Jika kita belajar agama, alangkah baiknya kita juga belajar tentang kemanusiaan. Jangan hanya pandai dalam beribadah, tapi juga harus pandai menghargai perjuangan orang lain. Seorang pedagang keliling yang berusaha mencari nafkah adalah contoh nyata tentang kerja keras yang harus kita apresiasi,” tambahnya.

Komunitas LMG berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat.

“Mari kita ambil hikmah dari kejadian ini. Siapapun kita, baik pejabat, tokoh agama, maupun masyarakat biasa, harus tetap menjunjung tinggi adab dan etika dalam bertutur kata dan bersikap,” pungkas Yudiar.

Reaksi dari Komunitas LMG ini menjadi refleksi penting tentang bagaimana masyarakat menilai tindakan yang dianggap tidak menghargai perjuangan individu lain.

Semoga dengan adanya perhatian ini, kita semua dapat lebih berhati-hati dalam bertindak, terutama di ruang publik. Hal ini juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kerja keras demi rezeki yang halal adalah sebuah kemuliaan yang harus dihormati.(ca)

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *