Ihandpedia – Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, menyimpan berbagai situs sejarah yang menjadi saksi perjalanan panjang masa kejayaannya. Salah satunya adalah Istana Damnah, yang hingga kini masih terjaga sebagai bukti kebesaran Kerajaan Riau-Lingga.
Meskipun kini hanya menyisakan sebagian kecil dari bangunan aslinya, yakni bagian depan, tangga, dan beberapa tiang pagar, Istana Damnah tetap menjadi warisan budaya yang penting.
Istana ini dibangun oleh Raja Muhammad Yusuf Al-Ahmadi, Yang Dipertuan Muda Riau X, pada tahun 1860 M sebagai kediaman Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah II.
Sebelumnya, Sultan Sulaiman tinggal di Istana Kota Baru. Nama Istana Damnah sendiri diambil dari nama kampung tempat istana ini berdiri. Terletak di kawasan yang saat ini menjadi ladang dan hutan sekunder, situs ini menyuguhkan suasana yang tenang dan penuh dengan sejarah.
Meskipun sebagian besar bangunan telah hancur oleh waktu, sisa-sisa yang ada masih cukup menggambarkan kemegahan kompleks istana di masa lalu.
Dahulu, kompleks ini terdiri dari dua bangunan utama: bangunan istana dan balairung atau pendopo. Di bagian timur bangunan istana, terdapat balairung yang kini hanya menyisakan fondasi berukuran 23,8 x 20 meter.
Tangga pintu istana yang megah, kini masih bisa dijumpai. Dua tangga utama di sisi utara dan selatan, yang berjarak 21,5 meter, dahulu menjadi akses utama menuju istana.
Fondasi tiang yang tersisa berjumlah 29 buah, terbuat dari bata berlepa, memberikan gambaran tentang struktur kuat istana ini.
Saat ini, Istana Damnah terus menarik minat wisatawan dan peneliti sejarah yang ingin melihat jejak kejayaan Riau-Lingga. Meskipun berada di lokasi yang terpencil, istana ini menyimpan cerita tentang kebesaran dan warisan budaya yang tak lekang oleh waktu.(red)