Sementara itu, pengurus Inkai Lingga, Bubut Prakoso, memberikan apresiasi kepada Forki atas terselenggaranya latihan bersama ini.
“Kolaborasi seperti ini langkah positif untuk kemajuan karate di Kabupaten Lingga. Kami berharap kerja sama ini berlanjut, tidak hanya dalam latihan, tetapi juga kegiatan sosial,” katanya.
Dari pihak Inkado, Davied Kristianto menegaskan bahwa gashuku merupakan bagian penting dalam pembinaan teknik karate, terutama dalam penguasaan kihon (gerakan dasar) dan kata (jurus).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Latihan bersama ini juga menjadi ajang mempererat hubungan antar dojo. Gashuku adalah tradisi positif yang akan terus kami pertahankan,” ungkap Davied.
Ia menambahkan, karate di Lingga memiliki kekuatan tersendiri karena seluruh karateka memiliki akar dari guru yang sama.
“Di Lingga, semua karateka berasal dari satu guru, yaitu Senpai Umar. Ini menjadi modal penting untuk menjaga kekompakan dan menghargai perbedaan antar perguruan,” ujarnya.
Sebagai catatan sejarah, karate di Kabupaten Lingga merupakan yang tertua di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Olahraga bela diri ini telah berkembang sejak tahun 1976, dipelopori oleh perguruan Lembaga Karate-Do Indonesia (Lemkari).
Kini, setelah hampir lima dekade, karate di Lingga terus tumbuh dengan semangat persaudaraan dan kebersamaan antar-perguruan, sejalan dengan misi Forki untuk melahirkan generasi muda yang berkarakter kuat, disiplin, dan berjiwa sportif.
Penulis : Ivantri Gustianda
Halaman : 1 2