Berdasarkan hasil diskusi dengan Dinas Kebudayaan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga, Arab Melayu kemungkinan besar akan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Budaya Daerah.
Dengan begitu, pengajaran Arab Melayu tidak bertentangan dengan aturan kurikulum nasional.
“Kami tidak ingin memasukkan Arab Melayu dengan cara yang menyalahi aturan. Karena itu, opsi integrasi ke dalam pelajaran Budaya Daerah menjadi solusi yang realistis,” tambah Azmi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga telah menyiapkan tahapan regulasi dan teknis pelaksanaan agar program ini bisa terealisasi secepatnya.
Targetnya, pada tahun 2026, Arab Melayu sudah mulai diajarkan di sekolah-sekolah se-Kabupaten Lingga.
Kegiatan diskusi tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari Ketua LAM Kepulauan Riau Kabupaten Lingga, Ketua LAM periode pertama, Ketua TP PKK Kabupaten Lingga, hingga tokoh agama, tokoh masyarakat, dan undangan lainnya.
Kehadiran mereka menjadi bukti dukungan luas terhadap gagasan pengajaran Arab Melayu.
Dengan langkah ini, Kabupaten Lingga mempertegas posisinya sebagai Bunda Tanah Melayu yang tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menanamkannya sejak dini melalui jalur pendidikan.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2