
Tak hanya itu, sejumlah anak juga tampil gagah dengan mengenakan seragam mini TNI, Polri, Kejaksaan, hingga profesi mulia seperti dokter, bidan, perawat, dan pengacara.
Ada pula yang tampil sederhana namun sarat makna, mengenakan kostum petani dan nelayan, sebuah simbol kehidupan desa yang menjadi denyut nadi bangsa.
“Lucu dan menggemaskan sekali anak-anak ini. Kreatifitasnya luar biasa, apalagi mereka dihias dengan kostum-kostum yang unik. Sangat menghibur,” ungkap Nurbayiti (52), salah satu warga Dabo Singkep yang antusias menyaksikan jalannya pawai.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski cuaca mendung dan gerimis hujan sempat membasahi, semangat anak-anak itu tidak luntur. Senyum manis, lambaian tangan, serta tingkah polos mereka justru membuat suasana semakin hidup.
Sorak kagum, tawa, dan tepuk tangan dari warga yang menonton menjadi bukti bahwa kehadiran mereka sukses memberi warna berbeda pada Pawai Pembangunan tahun ini.
Pawai pun bukan sekadar ajang perayaan kemerdekaan, melainkan juga panggung kreativitas anak-anak bangsa yang sejak dini telah menunjukkan kecintaan mereka pada tanah air melalui ekspresi yang polos namun bermakna.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2