Keterbatasan akses transportasi, ekonomi, hingga fasilitas pendidikan menjadi tantangan utama bagi Kabupaten Lingga dalam mewujudkan pendidikan wajib belajar 13 tahun.
Ihand.id – Lingga – Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Lingga menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pendampingan Program Wajib Belajar (WAJAR) 13 Tahun melalui strategi penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Anak Berisiko Putus Sekolah (ABPS). Kegiatan ini berlangsung di Ruang VIP Kantor Bupati Lingga, pada Kamis (18/09/2025).

Dalam sambutannya, Kepala Disdikpora Kabupaten Lingga, Mochtar Edi, menegaskan bahwa kondisi geografis Lingga yang terdiri dari banyak pulau dengan akses transportasi terbatas menjadi salah satu tantangan besar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, faktor ekonomi, keterbatasan fasilitas pendidikan, minimnya jaringan internet, keterbatasan listrik, hingga jarak antarwilayah juga turut berpengaruh terhadap angka ATS dan ABPS di Lingga.
“Hal-hal tersebut menjadi penyebab utama masih adanya anak tidak sekolah serta meningkatnya risiko anak putus sekolah di Kabupaten Lingga,” ujar Mochtar Edi.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2 Selanjutnya