Penggunaan Pestisida Nabati di Lahan Sempit: Solusi Organik untuk Pertanian Berkelanjutan

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 22 November 2024 - 13:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Politeknik Lingga | fotografer: ist

Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Politeknik Lingga | fotografer: ist

Ihand.id – Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Politeknik Lingga terus mendorong inovasi dalam pengelolaan lahan pertanian sempit, salah satunya melalui pemanfaatan pestisida nabati.

Pestisida nabati, yang berasal dari bahan organik seperti tumbuhan, telah menjadi alternatif efektif untuk melindungi tanaman dari serangan hama.

Konsep ini sejalan dengan pandangan Grdisa & Grsic (2013), yang menyatakan bahwa pestisida nabati bersumber dari bahan alami yang mudah terurai, mudah dibuat, dan ramah lingkungan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga:  Bazar UMKM dan Pasar Murah Warnai Perayaan HUT Kabupaten Lingga ke-21 dengan Antusiasme Masyarakat

Lahan sempit, seperti pekarangan rumah, kebun kecil, atau bahkan pot tanaman, sering kali menjadi tantangan bagi petani. Namun, penggunaan pestisida nabati menjadi solusi yang ideal.

Salah satu bahan alami yang dapat dimanfaatkan adalah daun pepaya (Carica papaya L). Daun pepaya memiliki kandungan alami yang mampu mengusir hama seperti aphid, rayap, ulat bulu, dan berbagai jenis serangga kecil lainnya.

Pemanfaatan Daun Pepaya sebagai Pestisida Nabati

Tim yang terdiri dari Tri Rahayu, Novita Sri Wahyuni, Yoni Novella, dan Muhammad Reivaldie menjelaskan langkah-langkah pembuatan dan penggunaan pestisida nabati dari daun pepaya untuk lahan sempit. Berikut adalah panduannya:

1. Pembuatan Larutan Pestisida

Campurkan ekstrak daun pepaya dengan air dalam perbandingan 1:1.

Tambahkan satu pump sabun cuci piring sebagai perekat agar pestisida lebih efektif menempel pada daun.

Aduk hingga larutan tercampur merata.

2. Aplikasi pada Tanaman

Semprotkan larutan ke bagian bawah daun, karena sebagian besar hama bersembunyi di area tersebut.

Lakukan penyemprotan pada pagi hari sekitar pukul 08.00 atau sore hari sekitar pukul 16.00, saat sinar matahari tidak terlalu terik untuk menghindari stres pada tanaman.

Keunggulan Pestisida Nabati

Pestisida nabati memiliki berbagai keunggulan yang membuatnya cocok untuk diterapkan pada lahan sempit:

Ramah Lingkungan: Tidak meninggalkan residu kimia berbahaya pada tanaman atau tanah.

Biaya Rendah: Dapat dibuat dengan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan.

Efektif pada Skala Kecil: Cocok untuk pekarangan rumah atau kebun kecil.

Selain itu, pestisida nabati ini mendukung pertanian organik yang semakin diminati oleh masyarakat modern yang peduli terhadap kesehatan dan keberlanjutan lingkungan.

Kontribusi terhadap Pertanian Berkelanjutan

Melalui inovasi seperti ini, Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Politeknik Lingga turut berkontribusi dalam mendorong praktik pertanian yang ramah lingkungan.

Penggunaan pestisida nabati dari daun pepaya tidak hanya melindungi tanaman dari serangan hama tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan bahan alami dalam bertani.

Dengan solusi yang sederhana namun efektif ini, lahan sempit dapat dikelola secara produktif tanpa mengorbankan kesehatan lingkungan, sekaligus mendukung terciptanya pertanian berkelanjutan di masa depan.(ivn)

Follow WhatsApp Channel ihand.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Membedah Perbedaan Biawak Darat dan Buaya Darat: Antara Satwa Reptil dan Pria Hidung Belang yang Licik
Waspada Serangan Biawak ke Rumah: Ini Cara Efektif Mengatasi dan Mengantisipasinya
Biawak Besar Masuk Rumah, Dua Anak Kucing Jadi Santapan: Petugas Damkar Daik Lingga Berhasil Evakuasi Reptil Berbahaya
Muhammad Sani Waramadana dan Putri Mauludina Dinobatkan Sebagai Duta Genre Kabupaten Lingga 2025: Remaja Berbudaya Berencana Siap Membangun Indonesia
Sosialisasi Disperindagkop Lingga Sukses, Desa-Desa Mulai Rancang Koperasi Merah Putih untuk Bangkitkan Ekonomi
Pemkab Lingga Realisasikan Normalisasi Sungai 2 KM, Langkah Konkret Atasi Banjir Tahunan di Daik
Wakapolres Lingga Hadiri Prosesi Pemakaman Warga di Tanjung Harapan: Wujud Nyata Kepedulian dan Empati Polri
Kepala Syahbandar Dabo Singkep Diduga Sembunyikan Fakta! Awak Media Dibuat ‘Main Petak Umpet’ di Tengah Kisruh Tersus PT TBJ
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 18 Mei 2025 - 22:19 WIB

Membedah Perbedaan Biawak Darat dan Buaya Darat: Antara Satwa Reptil dan Pria Hidung Belang yang Licik

Minggu, 18 Mei 2025 - 21:36 WIB

Waspada Serangan Biawak ke Rumah: Ini Cara Efektif Mengatasi dan Mengantisipasinya

Minggu, 18 Mei 2025 - 21:19 WIB

Biawak Besar Masuk Rumah, Dua Anak Kucing Jadi Santapan: Petugas Damkar Daik Lingga Berhasil Evakuasi Reptil Berbahaya

Minggu, 18 Mei 2025 - 21:04 WIB

Muhammad Sani Waramadana dan Putri Mauludina Dinobatkan Sebagai Duta Genre Kabupaten Lingga 2025: Remaja Berbudaya Berencana Siap Membangun Indonesia

Minggu, 18 Mei 2025 - 20:59 WIB

Sosialisasi Disperindagkop Lingga Sukses, Desa-Desa Mulai Rancang Koperasi Merah Putih untuk Bangkitkan Ekonomi

Berita Terbaru