Wisma Timah Dabo Singkep Dijadikan Tempat Hiburan Malam, Langgar Norma dan Aturan Cagar Budaya
Ihand.id – Dabo Singkep – Wisma Timah, bangunan bersejarah di Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, yang sebelumnya merupakan peninggalan PT. Timah, kini menjadi sorotan publik. Berdasarkan rekaman video yang beredar, bangunan cagar budaya ini kini digunakan sebagai tempat hiburan malam.
Dalam video tersebut terdengar suara musik yang menggema di malam hari, sementara belasan orang tampak menikmati suasana dengan minuman beralkohol dan ditemani wanita berpakaian minim.
Kondisi ini jelas bertentangan dengan norma budaya lokal dan amanah Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa pelestarian cagar budaya bertujuan untuk melestarikan warisan budaya bangsa dan warisan umat manusia, meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui cagar budaya, serta memperkuat kepribadian bangsa. Selain itu, Kabupaten Lingga juga memiliki Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2017 tentang Pelestarian Benda Cagar Budaya.
Aktivis masyarakat Singkep, Selamat Riyadi, mengungkapkan kekecewaannya terhadap situasi ini. “Seharusnya tidak ada lagi keraguan bagi Pemkab Lingga untuk bertindak menghentikan pemilik bangunan cagar budaya melakukan hal-hal yang merusak nilai bangunan bersejarah tersebut,” ujar Selamat Riyadi pada Sabtu (22/06/2024).
Menurutnya, keraguan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait pelestarian cagar budaya dan perizinan di Kabupaten Lingga terjadi karena pejabat yang ditempatkan tidak paham akan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
Selamat Riyadi menambahkan bahwa ketidakpastian ini akan berdampak negatif pada keberadaan benda-benda cagar budaya di Kabupaten Lingga. “Ada apa dengan Pemkab Lingga? Undang-undang ada, Perda ada, kenapa takut untuk bertindak? Atau memang sudah dikondisikan,” tandasnya.
Menurutnya, pembukaan tempat hiburan malam di bangunan cagar budaya Wisma Timah menunjukkan ketidaktegasan Pemkab Lingga dalam menjalankan aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Selamat Riyadi juga mendesak Bupati Lingga, Muhammad Nizar, untuk melakukan evaluasi mendalam agar peninggalan kebudayaan di bumi yang berjuluk Bunda Tanah Melayu ini tidak punah. Ia menyatakan bahwa sejak awal renovasi bangunan tersebut telah banyak menimbulkan kontroversi, namun tidak ada tindakan nyata untuk mencegah kerusakan bangunan cagar budaya tersebut.
“Sampai saat ini, malah dibuka tempat hiburan malam yang jelas telah tidak sesuai dengan norma kebudayaan Melayu yang dijunjung tinggi,” pungkasnya.
Pemkab Lingga diharapkan segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan aktivitas yang merusak nilai sejarah dan budaya Wisma Timah, serta memastikan pelestarian cagar budaya sesuai dengan undang-undang dan peraturan daerah yang berlaku. (ca)