“Jangan hanya menjadi penikmat kemerdekaan, tapi mari kita mengisinya dengan berbagai kebaikan agar tujuan para pahlawan benar-benar terwujud,” ujarnya.
Momen haru juga datang dari sosok Katan, seorang warga berusia 80 tahun yang berdiri di tepi lapangan.
Meski tubuhnya renta dan basah oleh hujan, matanya berkaca-kaca menyaksikan pengibaran bendera.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Di usia saya yang sudah 80 tahun ini, masih diberikan kesempatan melihat momen bersejarah ini. Semoga bangsa kita bisa bersatu memulihkan kondisi yang sedang tidak baik-baik saja,” tuturnya lirih.
Kata-kata Katan menggema di hati banyak orang. Ia menjadi representasi generasi tua yang masih setia menjaga ingatan kolektif tentang arti kemerdekaan.
Upacara pun ditutup dengan Merah Putih yang tetap gagah berkibar di tiang utama. Basah oleh hujan, namun semakin indah dipandang, simbol bahwa Indonesia, meski diterpa tantangan, akan selalu berdiri kokoh berkat cinta dan keteguhan rakyatnya.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2