“Di bulan suci Ramadhan ini, kami atas nama pribadi dan pemerintah daerah memohon doa dan ridho dari bapak ibu semua agar kami dapat memimpin Kabupaten Lingga dengan baik dan amanah,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Desa Mepar, Faif Sundoyo, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Lingga beberapa waktu lalu, Desa Mepar telah mendapatkan alokasi pembangunan tanggul penahan gelombang abrasi.
Ia berharap pembangunan ini segera direalisasikan mengingat dampak abrasi yang semakin mengkhawatirkan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebuah situs sejarah berupa perigi tua atau sumur di Mepar telah hilang akibat abrasi air laut. Kami sangat berharap pembangunan tanggul ini segera dilakukan demi menjaga warisan sejarah dan lingkungan di Mepar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kades Mepar juga mengharapkan perhatian lebih dari Pemkab Lingga terhadap nilai sejarah, adat, dan budaya Melayu di Pulau Mepar.
“Kami ingin Mepar ini dibenahi kembali agar bisa menjadi seperti Pulau Penyengat, karena sejarah Melayu di sini juga sangat kental,” tambahnya.
Safari Ramadhan ini turut dihadiri oleh Bupati Lingga beserta istri, Wakil Bupati beserta istri, Kepala BRK Syariah Lingga Daik, tenaga ahli bupati, kepala OPD, Forkopimda, TP PKK, alim ulama, tokoh masyarakat, serta jamaah Masjid Al-Marhamah.
Acara ini menjadi momentum penting bagi Pemkab Lingga dalam meneguhkan komitmen terhadap pembangunan daerah, sekaligus mempererat hubungan dengan masyarakat di bulan yang penuh berkah.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2