Di tengah kesibukannya sebagai Kabandara, ia tetap menyempatkan waktu menyapa masyarakat, mengikuti kegiatan lokal, dan menjalin komunikasi yang harmonis dengan pemangku kepentingan daerah.
Namun, dalam setiap pengabdian, selalu ada titik temu antara tanggung jawab dan keluarga.
Mustaji memutuskan untuk kembali bertugas di Bandara Juwata, Kota Tarakan bukan semata karena jabatan, melainkan demi mendekatkan diri kepada keluarga tercinta yang selama ini jarang ia jumpai.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sudah saatnya saya lebih dekat dengan keluarga. Mereka adalah alasan saya kuat selama ini,” katanya dengan suara tenang namun penuh makna usai ditanya salah satu rekan media terkait alasannya pindah kembali ke Tarakan.
Kini tongkat estafet kepemimpinan UPBU Kelas III Dabo Singkep resmi berpindah ke tangan Indra Rohman, yang akan melanjutkan perjuangan dan semangat pelayanan yang telah ditanamkan Mustaji.
Perpisahan ini bukan akhir, melainkan kelanjutan dari kisah pengabdian. Mustaji telah menulis satu bab penuh makna dalam sejarah Bandara Dabo Singkep.
Ia bukan hanya meninggalkan ruangan kerja, tetapi juga meninggalkan teladan, kesan, dan kenangan yang tidak akan lekang oleh waktu.
Selamat jalan, Mustaji. Terima kasih atas segala dedikasi. Kabupaten Lingga akan selalu mengenangmu sebagai sosok pemimpin yang sederhana, tulus, dan menginspirasi.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2