“Benan sangat membutuhkan akses transportasi yang memadai. Banyak tamu datang dari Batam dan Tanjungpinang. Tanpa kapal singgah ke sini, perkembangan pariwisata kami pasti terhambat,” jelasnya.
Mar’at juga mengapresiasi langkah Dinas Perhubungan membuka trayek baru ke Benan, yang dinilai mempercepat pemulihan ekonomi desa pascapandemi COVID-19.
“Adanya kapal ini sangat membantu. Saat pandemi ekonomi kami sempat lumpuh. Sekarang, pariwisata mulai hidup lagi berkat kelancaran transportasi,” katanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menegaskan, jika kapal Oceana 9 benar-benar berhenti beroperasi, masyarakat Desa Benan akan menghadapi kesulitan besar, tidak hanya dalam mengembangkan pariwisata, tetapi juga dalam memenuhi kebutuhan logistik harian.
“Kalau kapal Oceana 9 berhenti, kami benar-benar kewalahan. Perjuangan bertahun-tahun akan sia-sia. Dampaknya bukan hanya ke desa, tapi juga ke peningkatan PAD Kabupaten Lingga,” tegas Mar’at.
Masyarakat Benan berharap pihak terkait segera mencari solusi terbaik agar akses transportasi laut tetap terjaga dan pembangunan pariwisata desa tidak terganggu.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2