Ia juga mengkritisi pernyataan soal standar pelabuhan. Menurutnya, jika pelabuhan pemerintah Kabupaten Lingga yang berada di sebelah Sungai Tenam dianggap tidak memenuhi standar, maka seharusnya pelabuhan di singgahi oleh Kapal Lintas Kepri juga pada dasarnya tidak layak digunakan, karena kondisinya kurang lebih sama.
“Jangan tebang pilih! Apa standar pelabuhan menurut saudara Kepala BUP Kepri? Kalau pelabuhan A dianggap tak layak, kenapa pelabuhan B yang kondisinya setara bisa dilalui kapal lain yang notabene milik atau rekanan saudara?” ujar Armanto penuh tanda tanya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap langkah dan kebijakan Dishub Lingga yang dianggap berpihak pada kepentingan masyarakat, bukan pada kepentingan bisnis segelintir operator pelayaran.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami melihat Dishub Lingga mengambil keputusan yang sangat bijak, adil, dan tidak berpihak. Keputusan itu diambil demi kelancaran pelayanan kepada masyarakat, bukan untuk menyenangkan operator tertentu. Justru keputusan itu perlu diapresiasi, bukan diserang,” tegasnya lagi.
Armanto mengingatkan bahwa sebagai bagian dari masyarakat Lingga, dirinya dan organisasi yang ia pimpin tidak akan tinggal diam apabila ada pihak luar yang mencoba merendahkan marwah, kedaulatan, dan martabat daerah.
“Jangan pernah rendahkan harkat dan martabat kami masyarakat Kabupaten Lingga. Kami tahu mana keputusan yang berpihak kepada kami dan mana yang hanya bermuatan kepentingan bisnis belaka. Hormati otonomi daerah, hormati keputusan yang dibuat oleh Dishub Lingga,” pungkasnya.
Penulis : Cahyo Aji
Halaman : 1 2